Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Kalimat thayyibah adalah sedekah, dan setiap langkah yang dijalankan menuju shalat atau masjid adalah sedekah.” (HR Ahmad, dari Abu Hurairah) “Barangsiapa di antara kalian bisa menjaga diri dari api neraka, hendaklah ia bersedekah meskipun dengan setengah biji kurma. Iblis berkata : “Salam untukmu Muhammad,… . salam untukmu para hadirin…”. Rasulullah SAW lalu menjawab : “Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”. Iblis menjawab : “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”. “Siapa yang memaksamu? Pada suatu kesempatan Nabi Musa bertanya tentang ibadahnya mana yang paling disukai oleh Allah. Dialog Nabi Musa dengan Allah SWT disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Integrasi Quran (PPIQ)-368, Bandung, KH Iskandar Mirza, saat kajian kitab Mukasyafah al-Qulub karangan Imam Al-Ghazali. Dalam Kitabnya “Mukasyafah al-Qulub” Imam al-Ghazali Semua bentuk agama dakwaan manusia adalah dengan sendirinya terbatal dengan kenabian Muhammad SAW. Firman Allah SWT: Maksudnya: Sesiapa yang mencari selain daripada Islam sebagai agama, maka tidak akan diterima selama-lamanya daripadanya dan dia di hari akhirat nanti, dari kalangan orang yang rugi. (al-Quran. Ali ‘Imran 3: 85) Setelah kepergian orang tersebut Nabi bertanya kepada para sahabatnya, “apakah kalian mengenali orang tadi ?”. Sahabat menjawab ” tidak ya Rasul” kemudian beliau menjelaskan kepada para sahabatnya bahwa orang tersebut adalah Malaikat Jibril AS yang telah memberikan pelajaran tentang agama Islam, iman dan ihsan. Allah SWT kemudian menjawab, “Shalatmu itu hanya untukmu sendiri. Karena shalat membuat engkau terpelihara dari perbuatan keji dan munkar”. Kemudian Nabi Musa AS bertanya lagi kepada Allah SWT, “Apakah dzikirku?” Lalu Allah SWT menjawab, “Dzikirmu itu untuk dirimu sendiri. Karena dzikir membuat hatimu menjadi tenang”. .

percakapan nabi muhammad dengan allah