Dalamperjanjian itu, Rusia menyatakan tidak akan menyerang Jerman. Pada tanggal 1 September 1939, Jerman menyerbu Polandia. Oleh karena itu, pada tanggal 3 September 1939, Inggris dan Prancis mengumumkan perang terhadap Jerman. Bagi bangsa Asia, penyerbuan Jepang atas Cina, pada tahun 1937, merupakan sebab langsung Perang Dunia II. Timurpasca kalahnya koalisi Jerman-Italia-Jepang dalam Perang Dunia II. 1. Namun, ANZUS merupakan aliansi strategis untuk membendung Uni Soviet melakukan invansi terhadap negara ini Dalampertempuran Sekutu menyusun taktik serangan dari pulau satu ke pulau lain atau sistem katak loncat. Strategi ini dipimpin oleh Jenderal Dauglas Mac Arthur dan Laksamana Chester Nimitz. Tentara Jepang di Laut Karang dan Midway (7 Mei 1942) dihancurkan oleh Sekutu. Dan Jepang mengalami kekalahan besar. Pada tanggal 17 Maret 1945, Iwojima Penandatanganankekalahan Jepang terhadap sekutu dilakukan di atas kapal perang AS USS Missouri pada 2 September 1945 . Karena pada saat itu, Jepang mengalami hubungan yang tidak baik dengan Amerika Serikat dan harus merelakan wilayah kekuasaannya yang merupakan negara penyuplai minyak untuk Jepang ke tangan Amerika Serikat. Namunpada pertempuran Midway yang terjadi pada tanggal 4 – 7 Juni 1942, Jepang untuk pertama kalinya mengalami kekalahan dari Sekutu dan sejak itu Jepang mulai mengalami kekalahan demi kekalahan melawan Sekutu. Pertempuran Midway atau yang disebut juga pertempuran Laut Karang (Atol Midway) merupakan pertempuran laut terbesar antara Armada Olehkarena itu, dalam gerakan melawan Perancis strategi yang digunakan adalah strategi perang revolusioner. Agustus 1945 Jepang menderita kekalahan dalam perang Pasifik yaitu ketika kota Hiroshima (6 Agustus 1945) dan Nagasaki (9 Agustus 1945) di bom atom oleh Sekutu. dan Nagasaki (9 Agustus 1945) di bom atom oleh Sekutu. Pada saat . Dalam Perang Pasifik melawan Sekutu tahun 1944 Jepang mulai mengalami masa turning point kekalahan di berbagai front pertempuran, langkah yang diambil Perdana Menteri Koiso dalam sidang istimewa parlemen Jepang mengeluarkan pernyataan “Janji Kemerdekaan Indonesia di kemudian hari“ sebagai realisasinya Jepang membentuk BPUPKI pada tanggal 1 Maret 1945, tujuan utama Jepang membentuk BPUPKI ialah? agar masyarakat Indonesia tetap setia kepada pemerintah Jepang untuk mempersiapkan Indonesia merdeka dikemudian hari agar rakyat Indonesia mau membantu Jepang memenangkan perang menyelidiki segala sesuatu yang diperlukan Indonesia merdeka mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan Indonesia merdeka Jawaban yang benar adalah C. agar rakyat Indonesia mau membantu Jepang memenangkan perang. Dilansir dari Ensiklopedia, dalam perang pasifik melawan sekutu tahun 1944 jepang mulai mengalami masa turning point kekalahan di berbagai front pertempuran, langkah yang diambil perdana menteri koiso dalam sidang istimewa parlemen jepang mengeluarkan pernyataan “janji kemerdekaan indonesia di kemudian hari“ sebagai realisasinya jepang membentuk bpupki pada tanggal 1 maret 1945, tujuan utama jepang membentuk bpupki ialah agar rakyat Indonesia mau membantu Jepang memenangkan perang. [irp] Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. agar masyarakat Indonesia tetap setia kepada pemerintah Jepang adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. untuk mempersiapkan Indonesia merdeka dikemudian hari adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. [irp] Menurut saya jawaban C. agar rakyat Indonesia mau membantu Jepang memenangkan perang adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban D. menyelidiki segala sesuatu yang diperlukan Indonesia merdeka adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. [irp] Menurut saya jawaban E. mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan Indonesia merdeka adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah C. agar rakyat Indonesia mau membantu Jepang memenangkan perang. [irp] Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah. Web server is down Error code 521 2023-06-15 090455 UTC What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d79a5f858b1b7e4 • Your IP • Performance & security by Cloudflare pinkyhat pinkyhat Sejarah Sekolah Menengah Pertama terjawab • terverifikasi oleh ahli jepang atas sekutu ditandai dengan tentara amerika serikat di berbagai kekuatan Jerman sbagai sekutu bom atom di kotaHiroshima dan Nagasaki, tentara jepang di wilayah asia Tenggara Iklan Iklan Rulitasari Rulitasari C. dijatuhkannya bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. ᅠᅠ thankssss Iklan Iklan furyy furyy C dijatuhkannya bom atom di kota hiroshima dan nagasaki, jepang Mks sisters ❤ Iklan Iklan Pertanyaan baru di Sejarah Langkah pertama RPKAD untuk menumpas Gerakan 30 S/PKI pada tanggal 1 Oktober 1965 adalah... tolong dibantu ya kak terimakasih ⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠​ Sebutkan contoh hidup welas asih kasih sayang dari KH ar fachruddin​ Nama 10 Sultan dinasti Ayyubiyah dan beserta tahun nya Dimana letak ortom-ortom dibawah ini? a. PP b. PWM c. PDM d. PCM e. PRM Sebelumnya Berikutnya – Pada masa Perang Dunia II, tepatnya tanggal 14 Agustus 1945, terjadi sebuah peristiwa penting, yaitu Jepang menyerah kepada Sekutu. Peristiwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu diawali dengan serangan dua bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima 6 Agustus 1945 dan Nagasaki 9 Agustus 1945. Kehancuran yang disebabkan oleh dua bom atom tersebut membuat pemerintahan Jepang melihat bahwa mereka tidak bisa lagi menghindari kekalahan dari tanpa syarat sendiri berarti penyerahan di mana tidak ada jaminan apapun yang diberikan kepada pihak yang menyerah. Menyerahnya Jepang kepada Sekutu pada Agustus 1945 menandai akhir Perang Dunia II. Baca juga Akhir Perang Dunia II Ultimatum bagi Jepang Pada 7 Desember 1941, Jepang melakukan serangan terhadap Amerika Serikat dengan mengebom Pangkalan Laut mereka di Pearl Harbour, Hawaii. Tujuan Jepang menyerang Pearl Harbour sendiri adalah untuk melumpuhkan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pasifik. Serangan ini mengakibatkan sebanyak orang meninggal dan orang terluka. Sebagai bentuk respon atas pengeboman Pearl Harbour, pada tanggal 8 Desember 1941, Kongres Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jepang. Peperangan antara Jepang dan Amerika Serikat terus berlanjut sampai akhir masa Perang Dunia II pada 1945. Dalam kurun waktu empat tahun, Aerika Serikat secara intens telah membakar 67 kota di Jepang. Seiring dengan terdesaknya Jepang dalam Perang Dunia II, Sekutu membuat ultimatum yang tertuang dalam Deklarasi Potsdam. Lewat Deklarasi Potsdam, Sekutu menyerukan agar Jepang menyerah tanpa syarat. Baca juga Perjanjian Postdam Tokoh, Isi, dan Dampak Hiroshima dan Nagasaki dibom Jepang ternyata tidak menghiraukan Deklarasi Potsdam dan masih menolak untuk menyerah. Alhasil, Sekutu memutuskan untuk menyerang Jepang dengan senjata nuklir atau bom atom yang baru saja dikembangkan AS dalam Proyek 6 Agustus 1945, bom yang disebut little boy dijatuhkan di Kota Hiroshima. Sekitar hingga penduduk Hiroshima tewas dalam peristiwa itu. Setelah Hiroshima, pada 9 Agustus 1945, Amerika Serikat kembali mengebom Jepang, tepatnya di Kota Nagasaki. Bom kedua yang dijatuhkan di Nagasaki disebut Fat Man, bom nuklir yang kekuatannya lebih besar dari sebelumnya. Hanya dengan satu bom, seluruh kota Nagasaki dapat dihancurkan. Korban jiwa mencapai hingga jiwa. Pada saat yang sama, tanggal 9 Agustus 1945, pasukan Uni Soviet menyerang Manchuria, wilayah utara China yang diduduki Jepang. Serangan ini menghancurkan pasukan Jepang yang sedang berperang di China dan Korea. Baca juga Proyek Manhattan, Program Rahasia di Balik Bom Hiroshima dan Nagasaki Jepang menyerah kepada Sekutu Kehancuran yang disebabkan oleh bom atom di Kota Hiroshima dan Nagasaki serta ancaman dari Uni Soviet membuat Jepang sadar bahwa kekalahan sudah tidak dapat dielakkan. Akhirnya, pada 14 Agustus 1945 Kaisar Jepang Hirohito memutuskan untuk menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Keesokan harinya, pada 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito menyampaikan langsung keputusan menyerahnya Jepang tanpa syarat terhadap Sekutu melalui radio nasional. Pasukan Jepang sendiri berusaha menyembunyikan berita ini, supaya tidak terdengar oleh para pemuda Indonesia. Akan tetapi, berita tersebut terdengar oleh salah satu tokoh Tanah Air pada masa itu. Tokoh yang mendengar berita Jepang menyerah kepada Sekutu adalah Sutan Syahrir. Begitu Syahrir mendengar berita tersebut, ia segera menindaklanjutinya dengan mengajak para pejuang golongan muda untuk mendesak Soekarno agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sambil menunggu penyerahan kekuasaan di Indonesia kepada Sekutu, Jepang diwajibkan menjaga status quo, yang artinya Jepang wajib menjaga Indonesia dari penguasaan Belanda. Referensi Departemen Perhubungan Direktorat-Jenderal Pos dan Telekomunikasi. 1980. Sejarah Pos dan Telekomunikasi di Indonesia. Departemen Perhubungan Direktorat-Jenderal Pos dan Telekomunikasi . Vol 1-3. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. - Pada 1868, Jepang mulai melakukan revolusi besar-besaran yang disebut dengan Restorasi Meiji. Salah satu alasannya, Jepang menyadari bahwa negaranya banyak mengalami ketertinggalan jika dibandingkan dengan negara-negara Barat. Setelah melakukan Restorasi Meiji, Jepang mulai terlibat dalam berbagai perang, salah satunya Perang Asia Timur Raya pada 8 Desember 1941, dengan mengebom Pearl Harbor, Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di itu, Jepang terlibat dalam Perang Dunia II dan terus melakukan ekspansinya bahkan hingga ke Asia Tenggara. Langkah Sekutu untuk menghadapi ekspansi Jepang ke Asia Tenggara adalah dengan membentuk ABDACOM. Baca juga Restorasi Meiji Tokoh, Penyebab, dan DampakMembentuk ABDACOM ABDACOM atau American-British-Dutch-Australian Command adalah sebuah komando untuk semua Sekutu di Asia Tenggara. Tujuan utama dibentuknya ABDACOM adalah untuk melawan invasi Jepang ke Pulau Jawa. Setelah mengebom Pearl Harbor, Jepang terus melebarkan sayapnya hingga ke Asia Tenggara, yang saat itu dikuasai oleh bangsa Eropa. Inggris menguasai Birma Myanmar, Malaya Malaysia, dan Borneo Kalimantan. Sementara itu, Perancis menguasai Indochina, Spanyol menguasai Filipina, dan Belanda menguasai Indonesia. Pada awalnya, pasukan Kaigun Angkatan Laut dan Rikugun Angkatan Darat dari Jepang masuk ke Indonesia dengan menguasai Kalimantan dan Palembang. Strategi Bangsa Indonesia Menghadapi Tirani Jepang Strategi Kerja Sama Strategi Perlawanan Pembentukan BPUPK Strategi Kerja Sama Dalam menghadapi tirani Jepang selama 3,5 tahun, bangsa Indonesia menerapkan berbagai strategi, mulai dari menggunakan cara-cara halus hingga perlawanan terbuka. Kelompok nasionalis yang telah ada sejak masa pergerakan pun memiliki reaksi dan strategi yang berbeda dalam menghadapi Jepang. Pranoto 2000 mengklasifikasikan mereka ke dalam tiga kelompok. Pertama, kelompok moderat yang mau bekerja sama dengan Jepang yang kemudian mendirikan organisasi Tiga A. Kedua, kelompok radikal yang bergerak di bawah tanah, meliputi PKI Partai Komunis Indonesia dan PSI Partai Sosialis Indonesia. Ketiga, kelompok nasionalis yang setelah dikeluarkan dari penjara Belanda mau bekerja sama dengan Jepang, termasuk Sukarno dan Hatta. Pada masa penjajahan Belanda, kedua tokoh ini memilih jalur non kooperasi atau menolak bekerja sama dengan Belanda. Namun, pada masa penjajahan Jepang, mereka mengambil posisi yang berbeda melalui strategi kerja sama dengan Jepang. Selain Sukarno dan Hatta, tokoh lain yang berjuang melalui jalur kerja sama antara lain Muh. Yamin, Otto Iskandardinata, Mr. Sartono, Ratu Langi, Sutardjo Kartohadikusumo, Mr. Syamsudin, Dr. Mulia, dan sebagainya. Melalui strategi kerja sama, mereka berhasil membangun jejaring sambil meneruskan perjuangan dalam batas-batas yang dimungkinkan Hariyono, 2014. Selain para pemimpin nasionalis, kelompok lain yang juga dirangkul oleh Jepang untuk bekerja sama adalah kelompok Islam. Tahukah kalian mengapa Jepang berusaha mendapatkan dukungan dari kelompok ini? Sebelum menjajah, pihak Jepang sudah mempelajari situasi di Indonesia dan mereka menyadari pentingnya unsur Islam sebagai suatu kekuatan penting dalam masyarakat Indonesia Imran, 2012. Oleh karenanya, mereka kemudian diberi sedikit ruang melalui organisasi MIAI Majelis Islam A’laa Indonesia. Sebenarnya, para pemimpin kita mengalami posisi yang dilematis dalam menghadapi Jepang. Sebagai pemimpin, tentu saja mereka sangat ingin untuk melindungi rakyat dalam perjuangan menuju Indonesia merdeka. Namun di sisi yang lain, Jepang sangat keras dan kejam dalam menuntut mereka membantu perang Jepang. Dapatkah kalian membayangkan dilema yang mereka alami? Dalam situasi yang serba sulit, mereka menerima ajakan Jepang bekerja sama sambil tetap mencari cara untuk mencapai Indonesia merdeka. Kelompok yang bekerja sama dengan Jepang ini kemudian menjadi pemimpin dari berbagai organisasi bentukan Jepang seperti Gerakan Tiga A, Poetera, dan Jawa Hokkokai. Pada awalnya para tokoh nasionalis akan dimanfaatkan Jepang untuk membantu meraih simpati rakyat, namun para pemimpin kita justru mampu memanfaatkan sedikit ruang yang diberikan oleh Jepang melalui ketiga organisasi itu untuk kepentingan bangsa Indonesia sendiri. Sebagai contoh, Sukarno berkesempatan untuk mengunjungi berbagai daerah dan memberikan pidato yang dapat membangkitkan nasionalisme. Meskipun demikian, kelompok yang bekerja sama dengan Jepang juga mendapat kritik dari kelompok yang bergerak di bawah tanah seperti para pemuda yang dekat dengan Syahrir. Dalam bukunya, Hariyono 2014 menjelaskan bahwa bagi kelompok pemuda, tindakan Sukarno dan Hatta yang ikut mempropagandakan kepentingan perang Jepang sudah terlalu jauh dalam membela Jepang dan mengorbankan rakyat. Meskipun demikian, sebenarnya Sukarno maupun Hatta berada dalam posisi yang serba sulit. Para pemuda tidak banyak tahu bahwa sebenarnya kedua tokoh ini tidak hanya berusaha melindungi rakyat sebisa mereka, tapi juga berusaha membujuk Jepang agar tidak bersikap terlalu keras kepada kelompok yang tidak mau bekerja sama. Strategi Perlawanan Selama masa penjajahan Jepang, ada banyak hal yang dilakukan oleh kelompok ini, mulai dari membangun jejaring, menyebarkan propaganda anti Jepang, melakukan sabotase, meledakkan jalur kereta api, dan sebagainya Pranoto, 2000. Ada pula kelompok-kelompok yang melakukan perlawanan terbuka kepada Jepang. Perlawanan di Aceh Perlawanan terbuka yang dilatarbelakangi oleh alasan agama untuk pertama kalinya terjadi di Aceh. Hanya delapan bulan setelah beberapa tokoh setempat membantu kemudahan bagi Jepang masuk ke daerah mereka. Perlawanan itu terjadi di Cot Plieng, Bayu, dekat Lhokseumawe dipimpin oleh seorang ulama muda Tengku Abdul Djalil. Ulama yang memimpin madrasah ini menyamakan Jepang dengan setan-setan yang merusak ajaran Islam. Ia juga menentang kewajiban melaksanakan seikeirei yang dianggapnya mengubah kiblat ke matahari. Pada 10 November 1942 pasukan Jepang dikerahkan dari Bireun, Lhok Sukon, Lhokseumawe, ke Cot Plieng. Pasukan yang dilengkapi dengan senapan, mesin berat, mortar, dan jenis senjata api lainnya itu dihadapi oleh murid-murid Abdul Djalil yang pada umumnya menggunakan senjata tradisional. Bersama dengan sebagian muridnya, Abdul Djalil menyingkir ke Blang Kampong Teungah. Tempat ini pun diserbu Jepang pada 13 November 1942. Teungku Abdul Djalil dan 19 orang pengikutnya tewas, sedangkan 5 orang lainnya tertangkap. Perlawanan PETA di Blitar Pada 14 Februari 1945, Kota Blitar dikejutkan dengan kejadian yang menghebohkan. Sepasukan prajurit PETA Pembela Tanah Air pimpinan Shodanco Supriyadi, Shodanco Muradi dan Shodanco Sunanto melakukan perlawanan terhadap militer Jepang. Selain perilaku diskriminasi dari prajurit-prajurit Jepang, pemberontakan tersebut dipicu juga oleh kemarahan para anggota PETA terhadap pihak militer Jepang yang kerap membuat penderitaan terhadap rakyat. Kendati gagal, namun tidak dapat dipungkiri jika pemberontakan tersebut sempat membuat penguasa militer Jepang ketar-ketir. Itu terbukti saat mereka melakukan penumpasan, seluruh kekuatan militer Jepang di Blitar dikerahkan, bahkan juga melibatkan unsur-unsur kavaleri dan infanteri dari wilayah lain. Ketika pemberontakan itu gagal maka pihak Jepang menghukum sekeras-kerasnya para pelaku. Dari 421 anggota PETA Blitar yang terlibat 78 di antaranya langsung dihukum berat. Termasuk Muradi dan Sunato yang dijatuhi hukuman mati pada 16 April 1945. Supriyadi sendiri hingga kini masih tak jelas rimbanya. Beberapa kalangan meyakini bahwa sesungguhnya begitu pemberontakan berhasil dipadamkan, Supriyadi langsung ditangkap dan dihukum mati di suatu tempat yang dirahasiakan. Perlawanan di Kalimantan Barat Perlakuan kasar serdadu Jepang terhadap penduduk, seperti menjatuhkan hukuman jemur sampai pingsan terhadap orang yang hanya melakukan kesalahan kecil, merupakan sebab terjadinya perlawanan di Kalimantan Barat. Kekejaman Jepang semakin meningkat setelah Sekutu sejak permulaan tahun 1943 melancarkan serangan terhadap kedudukan mereka. Orang-orang yang dicurigai ditangkap, bahkan dihukum pancung di muka umum. Pada 16 Oktober 1943, kurang lebih 70 orang mengadakan pertemuan di gedung bioskop Merdeka Sepakat di Pontianak. Mereka merencanakan mengadakan perlawanan pada tanggal 8 Desember 1943. Rencana ini diketahui oleh Jepang berkat laporan mata-mata mereka. Seminggu setelah pertemuan di bioskop Merdeka Sepakat itu, Jepang melakukan penangkapan besar-besaran. Mereka yang ditangkap kemudian dibunuh, termasuk Sultan Pontianak, Sjarif Muhammad Ibrahim Sjafiuddin. Di antara mereka ada yang dipancung. Orang-orang yang dibunuh itu dikuburkan di Mandor, dekat Pontianak. Pembentukan BPUPK Dalam perkembangannya, Jepang semakin terdesak dalam Perang Asia Timur Raya. Di tengah-tengah situasi semacam itu, pihak Jepang semakin memerlukan dukungan dari bangsa Indonesia. Agar bangsa kita mau terus membantu, maka Jepang memberikan janji kemerdekaan. Untuk merealisasikan janji itu, pemerintahan Jepang di Jawa yang pada saat itu paling maju secara politik, membentuk BPUPK Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan. Meskipun berkedudukan di Jawa, anggota BPUPK terdiri atas berbagai golongan dan berasal dari berbagai daerah. Di antara mereka ada yang berasal dari golongan nasionalis, golongan agama, peranakan Arab, peranakan Tionghoa, Indo, aristokrat, jurnalis, dan sebagainya. Selain itu, ada dua orang tokoh perempuan yang menjadi anggota BPUPK yaitu Siti Sukaptinah yang merupakah tokoh Fujinkai dan Maria Ullfah yang merupakan tokoh pergerakan perempuan sejak masa kolonial. Selain itu, ada juga enam orang dari bangsa Jepang yang bertindak sebagai anggota pasif dari BPUPK. Keberadaan BPUPK ini sangat besar artinya bagi perkembangan sejarah Indonesia nantinya. Peran utama BPUPK adalah merumuskan dasar negara dan konstitusi Indonesia. Sidang pertama BPUPK pada 29 Mei – 1 Juni 1945 membahas mengenai dasar negara. Dalam sidang tersebut, ada empat orang tokoh yang menyampaikan usulan tentang dasar negara, yaitu Muh. Yamin, Ki Bagus Hadikusumo, Supomo, dan Sukarno. Pada hari terakhir dari sidang itulah Sukarno menyampaikan gagasannya tentang dasar negara yang ia namakan Pancasila. Oleh karenanya, setiap tanggal 1 Juni kita memperingati hari lahirnya Pancasila. Selain merancang dasar negara, BPUPK juga menyusun rancangan konstitusi atau Undang-undang Dasar UUD bagi Indonesia. Tahukah kalian bahwa ada tokoh perempuan yang berperan dalam perumusan UUD? Apa sumbangsih yang ia berikan? Seperti yang disebutkan sebelumnya, Maria Ullfah merupakan salah satu tokoh perempuan yang tergabung dalam BPUPK. Ia adalah perempuan Indonesia pertama yang berhasil meraih gelar sarjana hukum dari Universitas Leiden. Semasa penjajahan Jepang, ia diajak oleh Supomo bekerja di Departemen Kehakiman. Saat pembentukan BPUPK, ia diajak bergabung karena keahliannya di bidang hukum. Salah satu kontribusi penting dari Maria Ullfah adalah usulannya mengenai persamaan hak antara perempuan dan laki-laki dalam negara Indonesia yang merdeka Rasid, 1985. Atas kegigihannya dalam memperjuangkan usulannya, maka dalam pasal 27 UUD 1945 disebutkan mengenai persamaan kedudukan warga negara dalam hukum dan pemerintahan. Tokoh perempuan lain yang menjadi anggota BPUPK adalah Siti Sukaptinah. Ia adalah tokoh yang dikenal gigih memperjuangkan hak-hak perempuan Indonesia sejak masa kolonial. Ia ikut menyuarakan pentingnya Indonesia berparlemen dan agar perempuan dapat berpolitik serta duduk di parlemen. Jika dalam BPUPK Maria Ullfah tergabung di Panitia Pertama yang membahas UUD, Siti Sukaptinah duduk di Panitia Ketiga yang membahas tentang pembelaan tanah air. Setelah menyelesaikan tugasnya, BPUPK kemudian dibubarkan pada 7 Agustus 1945, hanya beberapa saat sebelum Jepang menyerah. Untuk melanjutkan tugasnya maka dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI. Sukarno dilantik secara resmi pada 12 Agustus 1945 sebagai ketua PPKI saat Jepang sudah di ambang kekalahannya pasca pengeboman Nagasaki dan Hiroshima oleh Amerika. Baca Kumpulan Rangkuman Sejarah Kelas 11 SMA

karena mengalami kekalahan dalam perang melawan sekutu jepang melakukan strategi