Atom29 Cu menjadi lebih stabil dengan subkulit d yang terisi oleh dua elektron penuh. Konfigurasi Elekton Asas Larangan Pauli. Menurut asas larangan Pauli dalam suatu atom tidak boleh ada 2 elektron yang mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama harganya. Jika 3 bilangan kuantum sudah sama, maka bilangan kuantum yang keempat harus berbeda. bilangankuantum n = 3, ℓ = 1, m = 0, dan s = +1/2. Salah satu isotop unsure itu mempunyai neutron = 15. Nomor massa (2) Dapat menampung 18 elektron (3) Mempunyai 7 macam bilangan 29. Gas X x STP, sebanyak 4,48 L mempunyai massa 7,6 g. Bila diketahui X mempunyai 10 netron, maka susunan elektronya adalah (A) 1s2 2s2 2p3 jumlahmaksimum elektron yang dapat berada pada subkulit 4p adalah total elektron pada sub kulit p adalah 6 elektron maksimal dengan jumlah orbital = 3 orbital. (l), dan bilangan kuantum magnetik (m) 1. Bilangan Kuantum Utama (n) Bilangan kuantum utama (n) menyatakan tingkat energi utama atau kulit atom. Nilai bilangan kuantum utama Jawaban 2 mempertanyakan: 1. 1. Carlos, seorang siswa yang ditugaskan mendekor ruangan untuk penyelenggaraan pentas seni sekolah telah menyiapkan suatu model hiasan dari gabus yang berbentuk persegi, dan diguntingnya gabus itu sedemikian rupa sehingga tampak seperti pada gambar berwarna hitam berikut.
5 cm

Ketika Soni seorang temannya bertanya tentang keliling model hiasan Contohpada atom Oksigen (nomor atom 8) dengan konfigurasi elektron 8 O = 1s 2 2s 2 2p 4. Sehingga, elektron dengan tingkat paling tinggi berada pada orbital 2p 4. Nilai masing-masing bilangan kuantum dari 2p 4 adalah n = 2, l = 1, m = -1, dan s = ‒ 1 / 2. Padasoal, disajikan empat nilai bilangan kuantum ion Y 3+ yaitu n = 3; l l l = 2; m = +2; dan s = + 1 2 \frac{1}{2} 2 1 . Bilangan kuantum ini dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan konfigurasi elektron terakhir yang nantinya akan digunakan untuk menentukan letak unsur dalam sistem periodik unsur (SPU). . Menggambarkan keadaan elektron dalam atom bisa menjadi bisnis yang rumit. Seperti jika bahasa Inggris tidak memiliki kata untuk menggambarkan orientasi seperti “horizontal” atau “vertikal”, atau “bulat” atau “persegi”, kurangnya terminologi akan menyebabkan banyak kesalahpahaman. Fisikawan juga membutuhkan istilah untuk menggambarkan ukuran, bentuk, dan orientasi orbital elektron dalam atom. Tapi alih-alih menggunakan kata-kata, mereka menggunakan angka yang disebut bilangan kuantum. Masing-masing angka ini sesuai dengan atribut orbital yang berbeda, yang memungkinkan fisikawan mengidentifikasi orbital yang tepat yang ingin mereka diskusikan. Mereka juga terkait dengan jumlah total elektron yang dapat dimiliki atom jika orbital ini adalah kulit terluarnya, atau valensinya. TL;DR Terlalu Panjang; Tidak Dibaca TL;DR Terlalu Panjang; Tidak Dibaca Tentukan jumlah elektron menggunakan bilangan kuantum dengan terlebih dahulu menghitung jumlah elektron di setiap orbital penuh berdasarkan nilai bilangan kuantum utama yang terisi penuh terakhir, kemudian menjumlahkan elektron untuk subkulit penuh dari nilai prinsip yang diberikan bilangan kuantum, dan kemudian menambahkan dua elektron untuk setiap kemungkinan bilangan kuantum magnetik untuk subkulit terakhir. Kurangi 1 dari yang pertama, atau prinsip, bilangan kuantum. Karena orbital harus terisi secara berurutan, ini memberi tahu Anda jumlah orbital yang harus sudah penuh. Sebagai contoh, sebuah atom dengan bilangan kuantum 4,1,0 memiliki bilangan kuantum utama 4. Artinya, 3 orbital sudah penuh. Tambahkan jumlah maksimum elektron yang dapat ditampung setiap orbital penuh. Catat nomor ini untuk digunakan nanti. Misalnya, orbital pertama dapat menampung dua elektron; yang kedua, delapan; dan yang ketiga, 18. Oleh karena itu gabungan ketiga orbital dapat menampung 28 elektron. Identifikasi subkulit yang diwakili oleh bilangan kuantum kedua atau sudut. Angka 0 sampai 3 masing-masing mewakili subkulit “s”, “p”, “d”, dan “f”. Misalnya, 1 mengidentifikasi subkulit “p”. Jumlahkan jumlah maksimum elektron yang dapat ditampung setiap subkulit sebelumnya. Misalnya, jika bilangan kuantum menunjukkan subkulit “p” seperti dalam contoh, tambahkan elektron pada subkulit “s” 2. Namun, jika bilangan kuantum sudut Anda adalah “d”, Anda perlu menambahkan elektron yang terkandung dalam subkulit “s” dan “p”. Tambahkan nomor ini ke elektron yang terkandung dalam orbital yang lebih rendah. Misalnya, 28 + 2 = 30. Tentukan berapa banyak orientasi subkulit akhir yang mungkin dengan menentukan rentang nilai sah untuk bilangan kuantum ketiga atau magnetik. Jika bilangan kuantum sudut sama dengan “l”, bilangan kuantum magnetik dapat berupa bilangan antara “l” dan “−l”, inklusif. Misalnya, ketika bilangan kuantum sudut adalah 1, bilangan kuantum magnetik mungkin 1, 0 atau −1. Hitung jumlah kemungkinan orientasi subkulit hingga dan termasuk yang ditunjukkan oleh bilangan kuantum magnetik. Mulailah dengan angka terendah. Misalnya, 0 mewakili kemungkinan orientasi kedua untuk sublevel. Tambahkan dua elektron untuk masing-masing orientasi ke jumlah elektron sebelumnya. Ini adalah jumlah total elektron yang dapat dikandung atom melalui orbital ini. Misalnya, karena 30 + 2 + 2 = 34, sebuah atom dengan kulit valensi yang digambarkan dengan angka 4,1,0 memiliki maksimum 34 elektron. •••knowlesgallery/iStock/GettyImages Berapa berat mesin talang yang mulus? Pengertian Bilangan Kuantum. Bilangan kuantum adalah Suatu bilangan yang menunjukkan orbit elektron mengelilingi inti pada kulit atau tingkat energi tertentu. Bilangan kuantun sering disebut juga quantum menyatakan lintasan atau orbit elektron berbentuk elips diperlukan empat macam bilangan kuantum, yaitu Bilangan kuantum utama dinotasikan denga huruf kecil n, Bilangan kuantum orbital dinotasikan dengan huruf kecil l, Bilangan kuantum magnetik dinotasikan dengan huruf kecil ml atau m, dan Bilangan kuantum spin dinotasikan dengan huruf kecil ms atau sBilangan Kuantum Utama nBilangan kuantum utama menyatakan besarnya energi total elektron pada orbit atau lintasan elektron pada kulit energi total elektron pada atom bersifat kekal dan besarnya energi pada masing-masing kulit atom ditentukan oleh bilangan kuantum utama. Bilangan kuantum utama mempunyai nilai positif yaitu 1, 2, 3, … dan kuantum utama menyatakan tempat lintasan atau orbit electron dalam atom yang disebut dengan kulit atom dan dinyatakan dengan huruf besar K, L, M, N, dan seterusnya. kulit K untuk n = 1, kulit L untuk n = 2, kulit M untuk n = 3, dan seterusnya. Kulit K n = 1 adalah kulit yang letaknya paling dekat dengan kuantum ini menyatakan tingkat energi utama elektron dan sebagai ukuran kebolehjadian ditemukannya elektron dari inti kuantum utama merupakan fungsi jarak yang dihitung dari inti atom sebagai titik nol. Jadi, semakin besar nilai n, semakin jauh jaraknya dari demikian bilangan Kuantum Utama mentukan ukuran orbital. Semakin besar harga n, semakin besar ukuran = 1 menunjukkan electron menempati kulit Kn = 2 menunjukkan elektron menempati kulit Ln = 3 menunjukkan electron menempati kulit M, dan seterusnyaKulit Atom adalah kumpulan bentuk orbital dalam bilangan kuantum utama yang Jari Atom didefinisikan sebagai jarak dari inti hingga daerah dengan peluang terbesar menemukan elektron pada orbital Jumlah Elektron Pada KulitJumlah elektron dalam kulit tertentu dapat dihitung dengan menggunaan persamaan rumus berikutJumlah electron = Energi Total atom berelektron banyak dengan nomor atom Z, maka tingkat energi total elektronnya pada suatu orbit dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikutEn = – 13,6 x Z2/n2Dengan keteranganEn = tingkat energi total elektron, eVn = bilangan kuantum utamaZ = nomor atomBilangan Kuantum Orbital l, Bilangan Kuantum AzimuthBilangan kuantum azimut l menentukan bentuk orbital dan membagi kulit menjadi orbital orbital yang lebih kecil subkulit. Untuk setiap kulit n, memiliki bilangan kuantum azimuth l mulai l = 0 sampai l = n – 1.l = n – 1 yaitu 0, 1, 2, 3, …, n – = bilangan kuantum utama nomor kulitMomentum Sudut OrbitalBilangan kuantum orbital menunjukkan besarnya momentum sudut orbital elektron. Nilai bilangan kuantum orbital dinyatakan denganRumus Momentum Sudut Orbital ElektronBesarnya momentum sudut orbital elektron dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikutL = ħ √[ll+1] atauL2 = ħ2 l l + 1Dengan keteranganL = Momentum sudut/anguler elektronl = bilangan kuantum orbitalħ = konstanta Planckħ = h/2πħ = 1,054 × 10-34 JsArah Momentum Sudut LArah momentum sudut L dapat dinyatakan dengan aturan kaidah tangan kanan yaitu jika arah lipatan jari-jari tangan kanan menyatakan arah gerakan electron maka arah ibu jari tangan kanan menyatakan arah momentum sudut momentum sudut electron pada orbitnya menyatakan subkulit elektron pada inti atom dan diberi nama sub kulit s, p, d, e, f, g dan seterusnya sesuai dengan urutan istilah untuk subkulit diambil dari huruf awal klasifikasi spektrum yang memancarkan elektron, yaitu sharp tajam = s , principal utama = p , diffuse kabur = d , fundamental pokok = antara bilangan kuantum utama n dengan bilangan kuantum orbital l dapat digunakan untuk menyatakan keadaan suatu atom. Selain itu, dapat juga digunakan untuk menyatakan jumlah elektron dalam kulit atau subkulit Kuantum Orbital Subkulit dan Momentum Sudut ElektronMisalnya untuk n = 2 dan l = 0 menyatakan keadaan electron pada subkulit 2s, untuk n = 3 dan l = 2 menyatakan keadaan elektron pada 3d, dan Kuantum Utama Orbital dan SubkulitBilangan Kuantum Spin ms atau sSelain bergerak mengelilingi inti, elektron juga berputar pada sumbunya melakukan gerak rotasi sehingga mempunyai momentum sudut. Gerak rotasi ini disebut yang melakukan gerak rotasi mempunyai sifat magnetik. Jika electron berada dalam medan magnetik luar akibat pengaruh medan magnetik tersebut maka arah rotasi elektron bersifat searah atau berlawanan arah dengan medan magnetik spin yang searah medan magnetik luar diberi nilai + ½ dan untuk yang berlawanan arah diberi nilai – ½Nilai Harga positif menyatakan arah spin ke atas berotasi berlawanan arah gerak jarum jam, sedangkan harga negatif menyatakan spin ke bawah berotasi searah gerak jarum dan Uhlenbeck menjelaskan bahwa besarnya momentum sudut intrinsic atau spin dinyatakan dalam persamaan berikutS = ħ √[ms ms +1]Dengan keterangan S = momentum sudut spinms = bilangan kuantum spinħ = h/2pBesarnya komponen momentum sudut spin elektron sepanjang arah medan magnetik ke arah sumbu-z dinyatakan dengan persamaan berikutSz = ms ħ = +/- ½ ħBilangan Kuantum Magnetik mlBilangan kuantum ini menentukan orientasi dari orbit elektron dalam medan magnet. Bilangan kuantum magnetik menunjukkan kuantisasi ruang momentum sudut elektron. Elektron yang mengelilingi inti dapat ditinjau sebagai arus kecil dengan dwi kutub kuantum magnetik m membagi bilangan kuantum azimut menjadi orbital kuantum magnetik mempunyai nilai harga dari –l melalui 0 hingga +l, sehingga untuk setiap bilangan kuantum orbital l akan ada bilangan kuantum magnetik sebanyakml = 2l + 1momentum sudut mempunyai komponen X, Y dan Z, untuk komponen X atau Y dari momentum sudut mempunyai besar yang sembarang, akan tetapi untuk komponen Z tidak sembarang tetapi momentum sudut elektron dipengaruhi oleh medan magnet luar B apabila medan magnet luar sejajar dengan sumbu-z maka besarnya nilai L untuk arah Z memenuhi persamaan Lz = ml ħTabel Bilangan Kuantum Utama Azimuth Magnetik Dan Jumlah OrbitalTabel berikut menjelaskan hubungan jumlah kulit dengan jumlah orbital yang dimiliki sebuah atom dan letak electron pada orbital orbitalnyaTabel Bilangan Kuantum Utama Azimuth Magnetik Dan Jumlah OrbitalDiagram Orbital Unsur Dengan Kulit K Atom yang memiliki satu kulit, maka kulit itu adalah kulit K. Kulit K memiliki satu bilangan azimuth yaitu l = 0, dan satu bilangan magnetik m = 0. Selain itu, kulit K hanya memiliki satu subkulit yaitu 1s, sehingga jumlah orbtalnya juga hanya 1 orbital yang dapat diisi oleh maksimum dua Orbital Unsur Dengan Kulit KDengan kata lain, jika atom memiliki dua electron, maka atom tersebut hanya memiliki kulit K. Sehingga kedua electron tersebut akan menempati subkulit putar electron dilambangkan dengan anak panah ke atas warna biru yang merepresentasikan bilangan kuantum spin s = +1/2 dan arah ke bawah warna merah s = -1/ Orbital Unsur Dengan Kulit K dan LAtom yang memiliki dua jenis kulit atom, maka kulit atomnya adalah K dan L. Elektron yang dimiliki oleh atom tersebut akan menempati kulit K dan kulit L. Kulit K akan menampung dua electron yang diletakan di subkulit 1s, seperti penjelasan di Orbital Unsur Dengan Kulit K dan LSedangkan kulit L mampu menampung maksimum 8 elektron yang diletakkan di subkulit 2s sebanyak 2 elektron dan di 2p sebanyak 6 2p memiliki bilangan azimuth l =1. Subkulit 2p memiliki 3 orbital. Tiap orbital dapat menampung 2 elektron, sehingga totalnya 3 x 2 = 6 orbital pada subkulit 2p memiliki bilangan kuantum magnetic sendiri sendiri, yang secara berurutan bilangan kuantum magnetik subkuit 2p adalah -1, 0, dan +1 .Efek ZeemanJika suatu atom diletakkan pada medan magnetik maka spektrum garis yang dihasilkannya akan terpecah menjadi garis garis spektral. Hal ini terjadi karena dalam medan magnetik, tingkat energi suatu atom terpecah menjadi beberapa subkeadaan sesuai dengan harga ml. Peristiwa ini disebut efek Zeeman ada dua macam, yaitu efek Zeeman normal dan efek Zeeman tidak normal. Pada efek Zeeman normal, sebuah garis spektrum terpisah menjadi tiga komponen. Sedangkan pada efek Zeeman tidak normal, sebuah garis spektrum dapat terpisah menjadi lebih dari tiga Zeeman Pengaruh Medan Magnetik Spektrum Atom ElektronPada efek Zeeman normal, satu garis tunggal pecah menjadi tiga garis bila arah medan tegak lurus lintasan cahaya, atau pecah menjadi dua garis bila arah medan sejajar lintasan cahaya. Gejala ini dapat diterangkan dengan prinsip elektromagnetik klasik, yaitu gerakan elektron orbital di dalam sumber yang menjadi semakin cepat atau semakin lambat akibat pengaruh medan yang Contoh Soal Menentukan Bilangan Kuantum Atom UnsurUnsur X memiliki notasi 12X24. Tentukanlah bilangan kuantum utama n, azimuth l, magnetic m dan spins s dari electron terakhir unsur tersebutDiketahui12X24Konfigurasi Elektron Unsur 12X2412X = 1s22s2 2p6 3s2Diagram Orbital Konfigurasi Elektron 12XKonfigurasi electron unsur X dalam bentuk diagram orbital ditunjukkan seperti gambar berikutDiagram Orbital Konfigurasi Elektron AtomElektron terakhir berada di 3s yaitu pada nomor kulit n = 3 dan subkulit s yang bernilai keuantum l = 0. Subkulit s memiliki nilai kuantum magnetic m = 0. Arah putaran electron ditunjukkan dengan warna merah dengan arah panah ke bawah yang menunjukkan arah putaran s = -1/2n = bilangan kuantum utama, nomor kulitn = 3l = bilangan kuantum azimuth, subkulit sl = 0m = bilangan kuantum magnetic,m = 0s = bilangan kuantum spin, arah putaran elektrons = -1/2Jadi, n = 3, l = 0, m = 0, s = -1/22. Contoh Soal Perhitungan Bilangan Kuantun Unsur PhosphorTentukan nilai keempat bilangan kuantum untuk electron terakhir dari unsur phosphor Elektron Unsur Fosfor 15P3115P = 1s22s2 2p6 3s2 3p3Diagram Orbital Konfigurasi Elektron Unsur Fosfor PKonfigurasi electron pada subklulit 3s dan 3p unsur fosfor ditunjukkan pada gambar berikutDiagram Orbital Konfigurasi Elektron Unsur Fosfor PElektron terakhir dari unsur fosfor berada di subkulit 3p yaitu pada nomor kulit n = 3, subkulit p bernilai kuantum l = 1. Elektron terakhir menempati orbital dengan bilangan magnetic m = +1 dengan Arah putaran ke atas s = +1/2Jadi elektron terakhir memiliki bilangan kuantumn = 3, l = 1, m = +1, s = +1/23. Contoh Soal Menentukan Bilangan Kuantum Elektron Terakhir Atom Sulfur BelerangTentukan bilangan kuantum electron terakhir dari unsur sulfur 16S32Diketahui16S32Konfigurasi Elektron Unsur Sulfur 16S32Konfiguarasi electron sulfur adalah16S32 = 1s22s2 2p6 3s2 3p4 atau16S32 = [Ne] 3s2 3p4Diagram Orbital Konfigurasi Elektron Unsur Sulfur SKonfigurasi electron untuk subklulit 3s dan 3p unsur sulfur ditunjukkan pada gambar berikutDiagram Orbital Konfigurasi Elektron Unsur Sulfur SDari diagram orbitalnya dapat diketahui bahwa elektron terakhir pada unsur sulfur terletak pada 3p yaitu pada kulit nomor n = 3, subkulit p bernilai kuantum azimuth l = 1 dengan bilangan magnetic m = -1, dan arah putaran electron ke bawah s = -1/ bilangan kuantum electron terakhir unsur sulfur adalahn = 3, l = 1, m = -1 dan = -1/24. Contoh Soal Menentukan Bilangan Kuantum Elektron Unsur Mangan MnUnsur mangan memiliki nomor atom 25, tentukan keempat bilangan kuantum dari electron terkhir unsur mangan Mn tersebutKonfigurasi Elektron Atom Mangan MnKonfigurasi electron 25Mn55 dapat dinyatakan seperti berikut25Mn55 = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5 atau25Mn55 = [Ar] 4s2 3d5Diagram Orbital Konfigurasi Elektron Unsur Mangan 25MnDiagram orbital untuk konfigurasi electron pada subkulit 4s dan 3d unsur mangan dapat dilihat pada gambar berikutContoh Soal Menentukan Bilangan Kuantum Elektron Unsur Mangan MnDari diagram orbital dapat diketahui bahwa Elektron terakhir dari konfigurasi electron mangan terdapat pada subkulit 3d. Ini artinya nomor kulit n = 3, subkulit d berbilangan kuantum azimuth l = terakhir terletak pada orbital terakhir kotak paling kanan dengan bilangan kuantum magnetik m = +2 dan arah putaran electron ditunjukkan arah anak panah ke atas s = +1/ electron terakhir mangan memiliki bilangan kuantumn = 3, l = 2, m = +2, s = +1/25. Contoh Soal Perhitungan Bilangan Kuantum Dari Konfigurasi Elektron Ion UnsurIon X+ memiliki konfigurasi electron sebagai berikutX+ = 1s2 2s2 2p6Tentukanlah bilangan kuantum electron valensi dari atom XX+ = artinya atom melepas satu electron terluarnya. Sehingga konfigurasi electron untuk atom bukan ionnya ditambah satu Elektron Atom X X = 1s2 2s2 2p6 3s1Subkulit 3s merupakan subkulit yang ditempati oleh electron valensi sebelum atom X melepas electron untuk menjadi ion X+Diagram Orbital Konfigurasi Elektron Atom XKonfigurasi electron dalam diagram orbital ditunjukkan dalam gambar berikutContoh Soal Perhitungan Bilangan Kuantum Dari Konfigurasi Elektron Ion UnsurElektron valensi menempati subkulit 3s yang berada pada nomor kulit n = 3. Subkulit s memiliki bilangan kuantum l = 0 dengan bilangan magnetic m = 0 sedangkan arah putar electronnya adalah ke arah atas s = +1/2Jadi, electron valensi atom X memiliki bilangan kuantumn = 3, l = 0, m = 0, s = +1/26. Contoh Soal Perhitungan Bilangan Kuantum Elektron Terakhir Atom CobaltTentukan bilangan kuantum untuk electron terakhir dari unsur 20Co40Konfigurasi Elektron Unsur Kobalt = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 atau20Co40 = [Ar] 4s2Diagram Orbital Konfigurasi Elektron Unsur CobaltDiagram orbital 4s yang ditempati oleh electron terakhir unsur cobalt dapat dilihat pada gambar berikutDiagram Orbital Cobalt, 4s2Elektron terakhir unsur kobalt menempati 4s. Subkulit 4s memiliki bilangan azimuth l = 0 dan nomor kulit n = 4. Elektron terakhir ini menempati orbital yang memiliki bilangan magnetic m = 0 dengan arah putaran electronnya ke arah awah s = – 1/ electron terakhir kobalt memiliki bilangan kuatum seperti inin = 4, l = 0, m = 0, s = -1/27. Contoh Soal Cara Perhitungan Persamaan Rumus Bilangan Kuantum Utama n,Tentukan energi total elektron ion Li 2+ Z = 3 pada keadaan bilangan kuantum utama n = 2DiketahuiZ = 3n = 2Rumus Menghitung Energi Total Elektron IonEnergi total elektron ion Li 2+ pada tingkatan energi n = 2 memenuhiEn = – [13,6 x Z2]/n2En = – [13,6 x 32]/22En = – 30,6 eV8. Contoh Soal Perhitungan Bilangan Kuantum Orbital l, Tentukan besarnya momentum sudut yang mungkin pada tingkatan n = 3 jika dinyatakan dalam ħPenyelesaian Besarnya momentum sudut elektron yang mengelilingi inti atom dinyatakan dengan persamaan rumus berikutL = ħ √[ll+1] atauL2 = ħ2 l l + 1Untuk n= 3 terdapat dua bilangan kuantum , maka terdapat 2 nilai momentum sudut yaitul = n – 1l = 3 – 1 = 2bilangan kuantum orbitalnya adalah 0 dan 1untuk l =1, maka momentum sudut orbitalnya adalahL = ħ √[11+1]L = ħ √[2]Untuk l = 0, maka momentum sudut orbitalnya adalahL = ħ √[00+1]L = ħ9. Contoh Soal Bilangan Kuantum MagnetikAda berapa kemungkinan bilangan kuantum magnetik pada bilangan kuantum utama n = 3?PenyelesaianBanyaknya kemungkinan bilangan kuantum magnetik dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikutml = 2l + 1 di mana l = n – 1untuk n = 3 maka nilai l = 3 – 1 = 2,sehingga jumlah bilangan kuantum magnetik adalah ml = + 1 = 4 + 1 = 5adapau bilangan kuantum magnetiknya adalah 2, 1, 0, –1 dan – Contoh Soal Bilangan Kuantum MagnetikJika bilangan kuantum orbital l = 3, tentukanlah1 besar momentum sudut elektron yang mungkin,2 momentum sudut elektron dalam arah sumbu z!PenyelesaianBilangan kuantum magnetik ml yang mungkin untuk l = 3 dihitung dengan menggunakan rumus berikutml = 2l + 1ml = 2x 3 + 1ml = 7adapun bilangan kuantum magnetiknya adalahml = -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3Besar momentum sudut electron untuk l = 3 adalahL = ħ √[ll+1]L = ħ √[33+1]L = ħ √[34]L = 2 ħ √[3] JsMomentum sudut elektron dalam arah sumbu-z dihitung dengan rumus berkutLz = ml ħml = -3 → Lz = -3 ħ = -3 ħml = -2 → Lz = -2 ħ = -2 ħml = -1 → Lz = -1 ħ = – ħml = 0 → Lz = -0 ħ = 0ml = 1 → Lz = 1 ħ = ħml = 2 → Lz = 2 ħ = 2 ħml = 3 → Lz = 3 ħ = 3 ħ11. Contoh Perhitungan Jumlah Elektron Pada KulitBerapa jumlah maksimum elektron yang mungkin terdapat pada tingkat utama di mana n = 3Penyelesaianjumlah maksimum elektron yang dapat berada pada tingkat utama adalah2n2 = 232 = 18 Contoh Soal Hukum 2 Kirchhoff – Rumus Perhitungan Arus Loop 1 + 2 – Resistor Jembatan WheatstoneUsaha Energi Daya Pengertian Contoh Rumus Satuan Soal Perhitungan,Induksi Medan Magnet, Pengertian Contoh SoalGGL Induksi Diri Induktansi Silang Pengertian Energi Kumparan Induktor Contoh Soal Rumus Perhitungan 9Hukum Pergeseran Wien Pengertian Panjang Gelombang Intensitas Radiasi Maksimum Konstanta Rumus Contoh Soal Perhitungan 5Gelombang Jenis dan Sifat-sifatnyaReaksi Peluruhan Radioaktif Pengertian Transmutasi Sifat Sinar Alfa Beta Gamma Contoh Soal Rumus Perhitungan 8Mikroskop Optik CahayaHukum Kekekalan Energi Momentum Impul Pengertian Restitusi Tumbukan Tidak Lenting Elastis Sempurna, Contoh Soal Perhitungan 14Reaksi Inti Nuklir Pengertian Reaksi Fisi Fusi Termonuklir Rumus Contoh Soal Perhitungan 51234567>>Daftar PustakaSears, – Zemarnsky, MW , 1963, “Fisika untuk Universitas”, Penerbit Bina Cipta, Bandung,Giancoli, Douglas C. 2000. Physics for Scientists & Engineers with Modern Physics, Third Edition. New Jersey, Prentice David, Robert Resnick, Jearl Walker. 2001. Fundamentals of Physics, Sixth Edition. New York, John Wiley & Paul, 1998, “Fisika untuk Sains dan Teknik”, Jilid 1,Pernerbit Erlangga, alih bahasa Prasetyo dan Rahmad W. Adi, Paul, 2001, “Fisika untuk Sains dan Teknik”, Jilid 2, Penerbit Erlangga, alih bahasa Bambang Soegijono, Aby Sarojo, 2002, “Seri Fisika Dasar Mekanika”, Salemba Teknika, Douglas, 2001, “Fisika Jilid 1, Penerbit Erlangga, Rangkuman Bilangan Kuantum Utama n’, mempunyai nilai 1, 2, 3 dan seterusnya, semakin naik nilai n maka kerapatan elektron semakin jauh dari inti, semakin tinggi energi elektron dan ikatan kepada inti semakin longgarBilangan kuantum Azimut l’ ,memiliki nilai dari 0 – n-1 dilambangkan dengan huruf s’=0, p’=1, d’=2, f’=3, menunjukkan bentuk dari tiap orbitalBilangan kuantum magnetik ketiga m’, memiliki nilai bulat antara –l ’ dan +l ’, termasuk 0, menunjukkan arah orbital dalam ruangnyaBilangan kuantum putaran elektron, s hanya dapat memiliki dua harga +½ dan -½ untuk itu, paling banyak hanya dua elektron yang dapat menempati orbital yang sama, dan mempunyai nilai putaran magnetik yang berlawananAturan Hund, yang menyatakan “dalam suatu subkulit tertentu, tiap orbital diisi oleh satu elektron terlebih dahulu sebelum ada orbital yang memiliki dua, dan elektron-elektron dalam orbital tersebut spinnya paralel”Bentuk orbital digambarkan dengan permukaan melewati daerah pada probabilitas yang sesuai. Sebuah orbital s berbentuk bulat, orbital p memiliki dua bagian terpisah oleh bidang simpul dimana probabilitasnya nol dengan tiga orientasi yang mungkin, yaitu yang disebut pz, py dan px. Orbital d memiliki lima membentuk konfigurasi elektron, penempatan elektron dalam orbital dimulai dengan tingkat energi terendah mengikuti aturan aufbau, konfigurasi elektron dengan jumlah elektron pada setiap orbitalnya menjadi 1s2 2s2 2p6 3 s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6 7s2 5f14 6d10 Kuantum Pengrtian Diagram Orbital Utama Azimuth Magnetik Spin Elektron Atom Contoh Soal Perhitungan 12 Atom memiliki struktur terluar yaitu kulit atom. Kulit tersebut ternyata masih memiliki subkulit dimana subkulit tersebut terdapat orbital yaitu tempat ditemukannya elektron. Untuk menentukan nilai dari keberadaan elektron maka diperlukan adanya suatu bilangan yang disebut sebagai bilangan kuantum. Sebelum kalian belajar mengenai konfigurasi elektron, kalian pasti akan menemui materi pembelajaran mengenai bilangan kuantum bukan? Apa yang disebut dengan bilangan kuantum itu? Untuk informasi lebih lengkapnya, simak penjelasan berikut ini! Pengertian Bilangan Kuantum Macam-macam bilangan kuantum 1. Bilangan kuantum utama 2. Bilangan kuantum azimut/momentum sudut 3. Bilangan kuantum magnetik four. Bilangan kuantum spin Aturan pendistribusian elektron 1. Prinsip Aufbau 2. Aturan Hund 3. Elektron Valensi iv. Diagram Orbital Orbital i. Orbital subkulit s ii. Orbital subkulit p 3. Orbital subkulit d 4. Orbital subkulit f FAQ Apakah keempat bilangan kuantum saling berkaitan? Bagaimana caranya menentukan elektron valensi? Apa hubungan antara orbital dan subkulit atom? Kesimpulan Pengertian Bilangan Kuantum Bilangan kuantummerupakan suatu bilangan berupa nilai yang menyatakan kedudukan elektron serta dapat memberikan gambaran mengenai sifat atom dalam orbital. Penemuan bilangan kuantum didasarkan pada teori mekanika kuantum yang dikemukakan oleh seorang ilmuwan bernama Erwin Schődinger. Teori mekanika kuantum menjelaskan bahwa untuk menggambarkan distribusi atau model persebaran elektron di luar inti atom diperlukan suatu bilangan yang disebut sebagai bilangan kuantum. Kalian dapat menganalogikan kedudukan elektron di setiap orbital atau kulit atom adalah planet-planet penghuni tata surya. Setiap orbital tentu ada jarak yang berupa tingkat energi, variasi bentuk orbital, orientasi orbital, dan spin orbital. Keempat sifat tersebut dapat dinyatakan nilainya menggunakan bilangan kuantum. Terdapat perbedaan antara teori yang dikemukakan oleh Niels Bohr dengan teori mekanika kuantum. Teori atom Bohr menyatakan bahwa atom hanya memiliki kulit saja yang dinyatakan dalam Chiliad, L, M, N, dst saja. Selama elektron mengelilingi inti atom, energi yang dibutuhkan bersifat stasioner atau kontinyu. Energi tersebut digunakan oleh elektron untuk melakukan pergerakan, tetapi tidak berkurang. Energi ini disebut lintasan elektron atau kulit elektron. Bohr juga menjelaskan bahwa elektron dapat berpindah dari tingkat energi rendah menuju tingkat energi yang lebih tinggi atau istilahnya disebut ekstasi. Namun sebaliknya, jika elektron bergerak dari tingkat energi tinggi menuju rendah atau dari kulit luar menuju dalam disebut de-ekstasi. Teori cantlet Bohr hanya menjelaskan atom sampai pada kulitnya, sehingga kemudian lahirlah teori mekanika kuantum. Teori tersebut menyatakan bahwa masing-masing kulit atom masih terdapat subkulit cantlet. Setiap subkulit memiliki orbital tertentu. Macam-macam bilangan kuantum Bilangan kuantum ini ada 4 jenis, lho! Apa saja jenis-jenis dari bilangan kuantum? Mari simak penjelasan berikut ini! 1. Bilangan kuantum utama Bilangan kuantum utama berfungsi untuk menyatakan posisi cantlet pada bagian kulit atau disebut juga sebagai tingkat energi utama. Bilangan ini disimbolkan dengan huruf “n”. Dalam bilangan kuantum utama dapat diketahui jarak rata-rata elektron dari inti atom. Bilangan kuantum utama bernilai positif, sehingga tidak memiliki nilai nol. Penulisannya pun dimulai dengan angka 1, 2, 3, 4, dan seterusnya mewakili tiap kulit K, L, M, dan N. Jika semakin besar nilai suatu bilangan kuantum utama, maka jarak rata-rata elektron tersebut dengan inti cantlet semakin jauh. Contoh penulisannya adalah sebagai berikut. Jika north = 1 maka elektron berada di kulit K atau kulit pertama Jika n = 2 maka elektron berada di kulit L atau kulit kedua Jika n = iii maka elektron berada di kulit M atau kulit ketiga Jika n = 4 maka elektron berada di kulit N atau kulit keempat, begitupun seterusnya. 2. Bilangan kuantum azimut/momentum sudut Sering disebut juga dengan nama bilangan kuantum anguler sudut. Bilangan kuantum azimut berfungsi untuk menyatakan jumlah subkulit atom yang mana di dalamnya akan terdapat orbital-orbital. Kuantum azimut disimbolkan menggunakan huruf “l”. Besarnya nilai kuantum azimut dinyatakan dengan rumus north-i. Setiap nilai bilangan kuantum azimut dapat ditulis dalam huruf historis yaitu s, p, d, f mewakili bilangan 0, 1, ii, 3. Untuk due south sharp dapat diisi oleh two elektron, p principal diisi oleh 6, d diffuse diisi oleh x elektron, dan f fundamental diisi oleh fourteen elektron. Contoh penulisannya adalah sebagai berikut. Kulit pertama K nilainya 0 memiliki 1 subkulit due south dengan jumlah elektron maksimal ii. Kulit kedua L nilainya 1 memiliki 2 subkulit s,p dengan jumlah elektron maksimal 8. Kulit ketiga M nilainya 2 memiliki 3 subkulit s,p,d dengan jumlah elektron maksimal xviii. Kulit keempat Due north nilainya 3 memiliki four subkulit s,p,d,f dengan jumlah elektron maksimal 32. 3. Bilangan kuantum magnetik Dalam subkulit atom, masing-masing dari subkulit memiliki orbital yang berbeda-beda. Untuk menyatakan bentuk orbital itu, digunakan suatu bilangan yang disebut bilangan kuantum magnetik. Simbol dari bilangan kuantum magnetik dinyatakan dalam bentuk huruf “thousand”. Besarnya bilangan kuantum magnetik berkisar –1 dari +1 termasuk 0. Setiap orbital dalam bilangan kuantum magnetik biasanya ditulis dengan simbol kotak dengan panah di dalamnya. Panah tersebut akan menentukan besarnya bilangan kuantum spin. Contoh penulisannya adalah sebagai berikut. Subkulit s nilainya adalah 0 memiliki 1 orbital Subkulit p nilainya adalah -1, 0, +ane memiliki 3 orbita. Subkulit d nilainya adalah -2, -1, 0, +1, +2 memiliki 5 orbital Subkulit f nilainya adalah -3, -two, -ane, 0, +1, +two, +3 memiliki 7 orbital 4. Bilangan kuantum spin Bilangan kuantum spin digunakan untuk menyatakan kemana arah rotasi pergerakan suatu elektron. Melalui bilangan ini dapat diketahui pula energi dan bentuk orbital. Bilangan kuantum spin dilambangkan dengan simbol huruf “s”. Bilangan kuantum ini menggambarkan keadaan elektron yang sudah benar-benar kuantum. Bagaimana cara mengetahui nilai bilangan kuantum spin? Bilangan kuantum spin terlepas dari pengaruh momentum sudut dan tidak berhubungan dengan ketiga bilangan kuantum sebelumnya. Penyelesainnya tidak didasarkan pada persamaan gelombang, melainkan didasarkan pada pengamatan spektrum yang dilewatkan medan magnet oleh Otto Stern dan Walter Gerlach. Dalam pengamatannya terdapat hasil berupa 2 spektrum yang terpisah, tetapi memiliki kerapatan yang sama. Dari pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi adanya pemisahan garis spektrum akibat dari medan magnet. Hal ini disebabkan lantaran elektron tersebut berputar mengelilingi inti atom dengan arah yang berbeda. Besarnya bilangan kuantum spin adalah +1/two jika arah rotasinya sejajar dengan jarum jam dan jika arah rotasinya berlawanan maka nilainya -1/ii. Bilangan kuantum spin dapat diketahui dengan melihat arah anak panah yang terdapat dalam kotak bilangan kuantum magnetik. Apabila arah anak panah ke atas maka nilainya +one/ii, namun jika arah anak panah ke bawah maka nilainya -ane/2. Adapun cara menuliskan bilangan kuantum yaitu sebagai berikut. Misalnya, diketahui Bilangan kuantum utama n= 2 Bilangan kuantum azimut l= ii p memiliki 3 orbital Bilangan kuantum magnetik thousand= -1, 0, +1 dengan masing-masing memiliki two bilangan spin, sehingga jumlahnya ada 6 bilangan spin. Maka penulisannya menjadi 2p6. Untuk memudahkan kalian dalam memahami keempat bilangan kuantum, maka perhatikan tabel bilangan kuantum dibawah ini. Penulisan bilangan kuantum yang demikian digunakan dalam menentukan konfigurasi elektron subkulit. Untuk membuat susunan konfigurasi elektron ada beberapa aturan yang harus kalian ketahui. Apa saja itu? Aturan pendistribusian elektron Konfigurasi elektron juga dikenal sebagai aturan pendistribusian elektron. Bilangan kuantum yang sudah kalian pelajari sebelumnya dapat kalian gunakan untuk menuliskan diagram konfigurasi elektron sesuai prinsip Aufbau. Susunan elektron dapat digambarkan menggunakan konfigurasi elektron. Sebagai contoh, walaupun sama-sama dari subkulit 1s, tetapi tingkat energi subkulit 1s atom natrium tidak sama dengan tingkat energi subkulit 1s atom magnesium. Untuk mengetahui aturan yang digunakan dalam menentukan konfigurasi elektron, mari simak penjelasan berikut! i. Prinsip Aufbau Arti dari Aufbau adalah membangun, maka prinsip aufbau menjelaskan bahwa elektron dalam suatu atom memiliki kondisi yang stabil apabila berada dalam tingkat energi rendah atau kulit pertama. Kemudian elektron yang berada di dalam setiap orbital akan membentuk subkulit. Jadi, elektron mempunyai kemampuan atau kecenderungan untuk menempati subkulit yang memiliki tingkat energi rendah. Pengisian elektron dimulai dari orbital dengan tingkat energi rendah menuju tingkat energi yang lebih tinggi. Aturan tingkat energi elektron pada asas aufbau ini sesuai dengan diagram berikut. Ilustrasi Penulisannya dapat ditulis dengan menggunakan lambang unsur kimia agar lebih singkat. Misalnya 1s2 ditulis [He]two 2s2 2p6 ditulis [Ne]x 3s2 3p6 ditulis [Ar]18 4s2 3d10 4p6 ditulis [Kr]36 5s2 4d10 5p6 ditulis [Xe]54 6s2 4f14 5d10 6o6 ditulis [Rn]86 7s2 5f14 6d10 7p6 ditulis [Og]118 ii. Aturan Hund Untuk orbital-orbital yang memiliki tingkat energi sama, tiap orbital akan terlebih dahulu terisi dengan sebuah elektron yang memiliki spin yang sama 1/2 penuh. Kemudian, barulah orbital-orbital tersebut saling berpasangan atau penuh. 3. Elektron Valensi Elektron valensi merupakan sejumlah elektron yang terletak di bagian subkulit terluar dari sebuah atom yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan kimia. Elektron valensi ini dapat ditentukan dengan menggunakan konfigurasi elektron. Misalkan, Sebuah atom oksigen dengan nomor atom 8, maka konfigurasi elektronnya adalah 2, 6, maka elektron valensinya adalah 6. 4. Diagram Orbital Dalam satu orbital memiliki elektron maksimum sebanyak 2 elektron dengan muatan keduanya adalah negatif, sehingga menyebabkan keduanya saling tolak-menolak. Gaya tolak–menolak ini diimbangi oleh adanya rotasi yang arahnya saling berlawanan. Maka dari itu, suatu diagram orbital akan dilambangkan sebagai dua anak panah yang saling berlawanan . Nilai pada diagram orbital ini dapat dinyatakan dengan menggunakan bilangan kuantum spin. Jika di dalam sebuah soal diketahui sebuah atom dengan nomor massanya dan kalian diminta untuk menentukan keempat bilangan kuantumnya, maka kalian dapat memahami melalui contoh soal berikut ini. Misalnya, diketahui Sebuah cantlet aluminium memiliki nomor atom yaitu 13 Al13, tentukan susunan konfigurasi elektronnya! Penyelesaian Pertama yang harus kalian lakukan adalah membuat diagram berdasarkan prinsip Aufbau. Selanjutnya, ingat kembali jumlah elektron maksimal pada setiap subkulit south, p, d, f. Setelah itu, kalian dapat menentukan konfigurasinya dengan mengurutkan susunan 1s2 2s2 2phalf dozen 3s2 3p1. Bagaimana? Mudah, bukan? Orbital Sebelumnya kalian telah mengenal subkulit cantlet yang dinyatakan menggunakan bilangan kuantum azimut. Lalu, pada tiap-tiap subkulit memiliki orbital. Apa sebenarnya arti dari orbital itu? Kalian dapat menganalogikannya seperti sebuah lintasan yang dilalui oleh elektron-elektron. Lintasan itu berupa ruangan diantara dimana di dalamnya terdapat kecenderungan ditemukannya elektron. Setiap orbital memiliki ukuran, bentuk, dan arah orientasi yang berbeda-beda. Perbedaan itu dipengaruhi oleh ketiga bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum utama, azimut, dan spin. Orbital yang saling bertemu akan membentuk suatu kumpulan yang dinamakan subkulit. Subkulit tersebut akan bergabung, kemudian membentuk kulit dengan tingkat energi utama. Ketiganya akan saling berkaitan satu sama lain. Berikut ini adalah macam-macam orbital pada tiap masing-masing subkulit. 1. Orbital subkulit southward Memiliki susunan dari bilangan kuantum azimut 50=0 dan mempunyai ukuran yang berbeda. Tergantung besarnya nilai bilangan kuantum utama north pada bagian kulit yang mana. Di dalam subkulit s terdapat banyak kemungkinan ditemukannya elektron. Akibatnya, orbital ini memiliki bentuk seperti bola. ii. Orbital subkulit p Bilangan kuantum azimut subkulit p adalah l=i, maka subkulit p tersusun atas three macam orbital. Dimana orbital di dalam subkulit p terbagi menjadi 3 jenis, yaitu Px, Py, dan Pz. Orbital subkulit p digambarkan dalam bentuk seperti dumbell. Kemungkinan didalamnya mulai jarang ditemukan elektron. 3. Orbital subkulit d Orbital subkulit d memiliki bilangan kuantum azimut, yaitu l=2 dan tersusun atas lima orbital. Arah orientasi dari orbital d dibedakan menjadi 2 jenis. Pertama, arah orientasi yang berada di antara sumbu yang terdiri dari 3 orbital dxy, dxz, dyz. Kedua, yaitu yang berada pada sumbu terdiri atas 2 orbital dx2-y2 dan dztwo. four. Orbital subkulit f Subkulit f tersusun atas vii macam orbital dengan energi yang setara atau sama. Orbital jenis ini digunakan oleh unsur transisi yang memiliki letak lebih dalam. Bentuk dari orbital f yang lebih rumit dan kompleks ini terbagi atas 3 kelompok, yaitu Kelompok one fxyz Kelompok 2 fxzii-y2, fyz2-ten2, fzx2-ytwo Kelompok 3 fxthree, fy3, fz2 Dalam orbital f terdapat kemungkinan tidak ditemukan adanya elektron yang dinamakan simpul. Untuk bilangan kuantum magnetik terdapat orbital dengan 4 jenis berdasarkan subkulitnya. Sebagai referensi agar kalian lebih mudah mempelajari tentang bilangan kuantum, kalian dapat menonton video di bawah ini. Bagaimana sudah mengertikah kalian mengenai bilangan kuantum? Mungkin masih tersirat banyak pertanyaan mengenai bilangan kuantum di benak kalian. Seperti, misalnya Lihat di FAQ FAQ Apakah keempat bilangan kuantum saling berkaitan? Tentu jawabannya adalah iya. Tiga bilangan kuantum pertama akan saling berkaitan. Bilangan kuantum utama digunakan untuk menentukan posisi atau kedudukan elektron pada kulit cantlet atau disebut juga tingkat energi utama. Kulit atom ini kemudian dibagi lagi ke dalam beberapa subkulit. Kemudian, bilangan kuantum azimut menentukan jumlah subkulit dan bilangan kuantum magnetik menentukan orbital. Namun, khusus untuk bilangan kuantum spin, digunakan untuk menentukan arah rotasi, sehingga bilangan kuantum spin digunakan ketika elektron dalam keadaan kuantum. Bagaimana caranya menentukan elektron valensi? Perlu kalian ketahui, elektron valensi merupakan elektron yang berada di subkulit terluar. Elektron valensi ini dapat kalian tentukan dengan membuat konfigurasi elektron berdasarkan teori cantlet Bohr yaitu teori kulit 1000, Fifty, M, N. Dengan rumus 2n2 maka akan diketahui jumlah elektron pada masing-masing kulit. Kulit pertama hanya mampu memuat maksimal ii elektron dan kulit kedua memuat maksimal 8 elektron. Sementara itu, kulit ketiga memuat eighteen dan kulit keempat maksimal memuat 32 elektron. Kalian dapat membuat konfigurasi elektronnya, lalu elektron valensi dapat kalian tentukan dari elektron yang tersisa. Melalui elektron sisa ini dapat terbentuklah ikatan kimia melalui sebuah reaksi. Apa hubungan antara orbital dan subkulit atom? Kalian harus memahami apa pengertian orbital? Orbital adalah lintasan berupa ruangan yang mana di dalamnya terdapat kecenderungan ditemukannya elektron. Orbital merupakan bagian dari subkulit atom. Jadi, dapat ditarik kesimpulan jika orbital itu adalah ruangan di dalam subkulit atom. Kesimpulan Kesimpulannya, bilangan kuantum merupakan bilangan yang digunakan untuk menyatakan nilai kedudukan elektron pada kulit atom. Nilai tersebut dapat menentukan jarak atau tingkat energi, jumlah subkulit, orbital, dan arah pergerakan orbital. Bilangan kuantum terbagi menjadi 4 jenis yaitu kuantum utama, azimut, magnetik, dan spin. Originally posted 2020-07-03 121537.

subkulit dengan bilangan kuantum l 2 dapat menampung elektron sebanyak