KegiatanPenutup (15 Menit) Peserta didik : Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Berkarya seni musik melalui penampilan vocal groupyang baru dilakukan. Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Berkarya seni musik melalui penampilan vocal groupyang baru diselesaikan. Mengagendakan materi
Dalamkegiatan ini, dibuka dengan penampilan, yaitu Live Music, Tari, Teater, dan Pameran Karya. Acara ini dibuat sebagai bentuk mengapresiasi kembali karya dari mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) yang 2 tahun terhalang pandemi, sehingga acara ini menjadi wadah bagi mahasiswa Fakulas Bahasa dan Seni dari segala tingkatan baik dari
Denganmengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan karya ilmiah (PTK) dengan judul "Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Metode Bermain Plastisin Pada Siswa Kelompok A TK Muslimat Nu 6 Roudlotuttholibin Tanggulrejo Utara Manyar Gresik".
disajikanhasil cek nilai dari guru seni budaya. Berikut adalah hasil tes siswa dalam berkarya seni lukis eskpreisonisme dengan teknik cat air yaitu: Tabel 4.2 Nilai kualitas karya siswa kelas XI MA Bontomarannu dalam Berkarya Seni Lukis Eksresionisme. No Nama Siswa Indikator Penilaian Kualitas Karya Siswa Rata-rata kategori Tabel 4.4.
Sedangkansiswa hendaknya melaksanakan pembelajaran dengan baik sesuai dengan bimbingan guru. Untuk meningkatkan profesionalisme, guru hendaknya dapat menulis. Menulis dalam pengertian luas, seperti menulis buku ajar, buku pengayaan, artikel, makalah, atau penelitian tindakan kelas (classroom action research).
Dapatdikatakan, imajinasi membuat anak lebih kreatif dalam berpikir dan bertindak. Ia akan mencoba menganalisa sesuatu dengan kemampuan imajinatifnya itu, menuntun dan merunutnya dengan logika apa saja yang bisa dan mungkin terjadi. Dalam berkarya seni, tidak pernah ada kata salah dan juga tidak ada yang mengatakan salah pada karya yang
.
Menulis kreatif lebih pas ketimbang penulisan kreatif. Karena menulis kreatif lebih ke proses, sedangkan penulisan kreatif bertumpu pada hasil. Maka menulis kreatif adalah sesuatu aktivitas menulis untuk sastra. Menulis kreatif menekankan pada sikap aktif seseorang untuk menulis, kemudian mampu menemukan proses kreatifnya agar tulisan menjadi baik dan menarik. Berbeda dengan “penulisan kreatif” kesannya terlalu statis. Penulisan kreatif lebih dekat ke karya yang sudah jadi, orientasinya pada hasil kreatif sesungguhnya adalah proses menuangkan ide atau gagasan sebagai wujud pengendalian pikiran-pikiran kreatif agar dapat menjadi tulisan yang baik dan menarik. Boleh jadi, menulis kreatif adalah ekspresi cara berpikir dalam menuangkan ide gagasan yang tidak biasa ke dalam bentuk tulisan yang beda. Menulis kreatif adalah menulis untuk sastra. Entah itu, berupa puisi, cerpen, novel maupun naskah kreatif adalah proses menulis dengan cara yang beda. Beda berarti tidak sama dengan yang lainnya. Menulis yang beda. Lalu, apanya yang berbeda dalam menulis kreatif? Setidaknya, ada 4 empat hal yang membuat “proses menulis kreatif” sehingga mampu menghasilkan tulisan yang berbeda pula, yaitu1. Perilaku menulis yang beda dari perilaku umum, seperti karya-karya Chairil Anwar dengan puisi ekspresif tapi berlirik longgar atau Sutarji Calzoum Bachri dengan puisi Keadaan batin dalam menulis yang ebda sehingga mampu menghadirkan “roh” ide dalam cerita, seperti N. Riantiarno membuat “Malin Kundang”dalam versi modern. 3. Pikiran yang beda dalam menulis sehingga agak menentang arus atau mungkin terkesan njlimet, seperti Danarto dengan manusia-manusia “aneh” pada setiap Karya yang beda dan cenderung baru, baik isi maupun ceritanya seperti Cerpen Putu Wijaya, Drama Arifin C Noer yang plot-nya sering non menulis kreatif adalah proses process yang apabila dilakukan dengan baik tahapannya secara konsisten maka akan menjadi keterampilan skill untuk melahirkan karya yang beda, karya sastra yang memiliki “jalan kreatifnya” kreatif memang tidak mudah tapi bukan berarti tidak bisa. Menulis kreatif seringkali jadi momok bagi banyak orang. Mengapa? Karena menulis dianggap susah alias sulit. Bisa jadi iya. Karena mungkin selama ini, menulis lebih dilihat sebagai pelajaran, sebagai teori. Padahal hakikatnya, menulis adalah sebuah perilaku yang sangat membutuhkan keberanian. Sungguh, menulis tidak membutuhkan ruang kuliah atau buku semata. Tapi menulis adalah perbuatan, tindakan nyata untuk menuangkan ide dan gagasan secara tertulis. Resep terbaik dalam menulis adalah tulis, tulis, dan tulis. Bukan niat, niat lalu lenyap….Selain menulis sebagai proses, menulis kreatif pun bertumpu pada mentalitas kreatif. Mentalitas untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda dari kebanyakan orang. Berbeda karena tidak biasa. Kreatif itu adacpada diri setiap orang. Karena kreatif adalah potensi. Bukan soal besar atau kecil kreativitas. Tapi bagaimana cara kita menemukan dan memperlalukan potensi kreatif yang kita diketahui, menulis kreatif juga dekat dengan imajinasi. Walau tidak semua imajinasi adalah pikiran kreatif. Oleh karena itu, menulis kreatif masuk ke dalam pembelajaran sastra, lawannya menulis ilmiah. Roh dari menulis kreatif adalah adanya orientasi sastra, cara pandang terhadap suatu hal yang beda, dan gaya bahasa yang tidak biasa. Menulis kreatif harus memadukan proses menulis dengan kreativitas sebagai mentalitas seseorang. Bukankah imajinasi yang dituangkan ke dalam tulisan lebih baik daripada kita menyimpan imajinasi itu sendiri?Puncak tertinggi dari menulis kreatif adalah menghasilkan KARYA KREATIF dengan segala kekurangan dan kelebihannya perlu ada keberanian untuk menulis sebuah karya sastra apapun bentuknya. Lebih rendah dari berkarya adalah mampu bergelut dengan PENGALAMAN KREATIF dan ESTETIS. Kita harus mengalami atau melakukan kegiatan kreatif untuk melatih kepekaan, misalnya dengan membaca puisi, cerpen, novel atau mementaskan naskah/teater. Atau yang paling minim dalam menulis kreatif, kita harus bergumul dengan ILMU PRAKTIS tentang apa dan bagaimana berproses untuk mencipta karya sastra, bukan mempelajari ilmu zaman now, di era seperti sekarang, kita tidak cukup hanya menulis atau menghasilkan ide. Tetapi juga diperlukan sikap kreatif yang terus-menerus. Sikap yang beda untuk membaca “pasar” dan menelurkan karya-karya millenial. Bayangkan jika kita memiliki kemauan dan kemampuan untuk membuat naskah untuk sinetron atau “short story” setingkat FTV. Atau membuat puisi atau cerpen yang dapat dipublikasikan di media cetak. Sungguh, bukan hanya dapat oncome tapi bisa jadi peluang profesi yang ciamikk. Hampir semua orang terkenal di bidang seni atau sastra saat ini, adalah mereka yang memiliki mentalitas “kreatif” yang dipadu dengan keterampilan menulis. Jadilah karya buah tangan menulis kreatif yang luar menulis kreatif? Karena menulis kreatif memiliki dua poin penting; 1 kemampuan menulis yang baik dan 2 kreativitas sebagai cerminan karya yang BEDA dibandingkan yang lain sehingga menarik perhatian orang sangat penting menggalakkan menulis kreatif. Menulis dengan cara yang beda untuk sastra. Menulis kreatif adalah kompetensi. Seperti dalam buku “Kompetensi Menulis Kreatif” karya Syariudin Yunus, yang diterbitkan Ghalia Indonesia pada 2015 tiap perasaan, pengetahuan, dan pengalaman yang kita punya dalam tulisan kreatif. Tulisan untuk sastra yang lebih estetis, lebih memberikan pengalaman batin kepada now, tiap orang boleh punya kehebatan masing-masing. Tapi itu semua tidak menjadi berarti bila tidak dituliskan. Perasaan, pengetahuan, bahkan pengalaman sehebat apapun. Menjadi tidak berguna dan tidak diapresiasi orang lain karena tidak dituliskan. Ide dan gagasan sebesar apapun. Sama sekali tidak berguna jika hanya sebatas ide tanpa mau dituliskan secara nyata. Untuk itu, sangat dibutuhkan kemampuan “menulis kreatif”… tabikk MenulisKreatif KompetensiMenulisKreatif
Kreativitas merupakan sarana untuk mengungkapkan ekspresi, imajinasi dan apresiasi dalam bermusik. Salah satu kegiatan pembelajaran seni budaya/seni musik adalah mengekspresikan diri melalui karya seni dengan pembuatan aransemen musik sekolah. Aransemen merupakan kegiatan kreatif dalam mengolah dan mengembangkan elemen-elemen musik menjadi sebuah karya baru. Adapun tahapan dalam pembuatan aransemen sederhana untuk musik sekolah diantaranya adalah 1 Menentukan lagu yang akan di aransemen, 2 Mengolah pola ritme/harga nada/irama/durasi notasi, 3 Menentukan Akor, 4 Menulis melodi, 5 Progresi Akor pergerakan akor, dan 6 Lintas sukat, sedangkan format instrumen yang akan diaransemen menyesuaikan dengan alat musik yang dimiliki sekolah sehingga format instrumen bisa berupa kuartet, kuintet atau ansambel. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the author.... This song was chosen because it contains notes with short intervals and there are sequential melodic motions. The steps in making arrangements include 1 Determining the songs be arranged; 2 Processing rhythm pattern/ tones price/rhythm/duration of notation; 3 Determine the Chord; 4 Write a melody; 5 Chord Progression chord motion; and 6 Time signature, while the format of the instrument to be arranged adjustably Kusumawati, 2016. For learning needs, the results of the arrangement will be equipped with various intervals, tempos, and dynamics that are packaged in an orchestra format. ...Hana Permata HeldisariMohammad Ilham RamadhanThis study aims to produce a product in the form of learning materials for pitch, tempo, and dynamics with eurhythmic-based mp3 format. The theory used is music learning and eurhythmic dalcroze. This research is a research and development with ADDIE Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate learning design model. The trial subjects were 40 students who were taking Diatonic Music Theory courses in the 2020/2021 school year. Collecting data in this study using a questionnaire used to measure the feasibility of the product by material experts and product users. The data analysis technique used is descriptive statistics to determine the extent to which the product is feasible for use in the wider community. The result of this research is to produce a product in the form of teaching material about pitch, tempo and dynamics based on eurhythmic which is measurable its feasibility. Based on field trials, the product achieved an eligibility percentage of with the category very feasible to use from the user's point of view, namely students as prospective teachers of cultural arts.... Jurnal yang relevan digunakan untuk mendukung penelitian ini berjudul "Kreatifitas Dalam Pembuatan Aransemen Musik Sekolah" oleh Heni Kusumawati Kusumawati, 2016. Jurnal ini Kreativitas sarana untuk mengungkapkan ekspresi, imajinasi dan apresiasi dalam bermusik. ...Veronica Yoni KaestriAransemen musik merupakan suatu kreatifitas seorang arranger untuk mengekspresikan ide kreatifnya yang dituangkan dalam sebuah lagu, dimana tidak mengubah bentuk lagu aslinya. Sebagai arranger harus menguasai teori musik yang didalamnya terdapat ritme, melodi dan harmoni. Dalam pembuatan aransemen harus melihat siapakah yang akan memainkan aransemen, tingkat kemampuan pemain, ambitus suara, dan ciri khas nuansa lagu misalnya dalam lagu tradisional. Pembuatan aransemen ini merupakan suatu kreatifitas musisi untuk menuangkan ide-idenya. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dan mengacu pada penelitian kualitatif dengan observasi ke sanggar Notoyudan untuk mengetahui kemampuan anak-anak sanggar dalam memainkan instrumen, pengumpulan data baik di lapangan maupun study pustaka dan wawancara dengan pendidik ataupun anak-anak sanggar. Sue ora jamu dan Cublak-cublak suweng merupakan lagu tradisional permainan anak-anak berasal dari Jawa tengah, dengan menggunakan tangga nada pentatonis. Perancangan aransemen ini ditujukan untuk mahasiswa yang sedang mengikuti mata kuliah PKL, dikarenakan di luar kampus sangat banyak permintaan masyarakat umum untuk mengaransemen lagu tradisional. Mahasiswa musik harus siap untuk terjun ke masyarakat untuk membuat aransemen dalam bentuk apapun, dengan maksud tidak hanya menggunakan tangga nada diatonis tetapi juga berlatih membuat aransemen dalam tangga nada pentatonis. Hasil dari aransemen ini dimainkan oleh anak-anak sanggar Notoyudan pada saat pementasan. Ilmu harmoni dasar dipergunakan untuk pembuatan perancangan aransemen dan variasi melodi dengan kreativitas ide musikal. Hasil penelitian adalah aransemen dengan penggunaan akor-akor pokok yaitu I, IV dan V, dan dimainkan dalam tangganada A Mayor. Dengan adanya variasi akor-akor harmoni dan variasi penempatan nada dari pecahan akor sesuai dalam penempatannya akan menghasilkan suatu aransemen bernuansa tradisional.... In this case, the role of the teacher is very important for the development of students. Learning material includes material under the fields of art and art activity as well as art ideas, artwork skills, and appreciating the sociocultural context of the art Kusumawati, 2015. Therefore, the purpose of music learning is as basic knowledge of the practice of playing school music instruments and not creating artists who are experts in practicing playing music. ...Antonius Edi NugrohoTeachers play an important and strategic role as the center of learning resources for the students. A teacher needs to develop the form of musical creativity as much as possible so that it will help the learning process go well, and result in students succeed in achieving their learning objectives. Therefore, this study focuses on the teacher’s creativity on 1 the making concept of the ensemble music arrangement in junior high school in Purbalingga Regency, 2 the creation process of the ensemble music arrangement of a medium in junior high school in Purbalingga Regency. The research method used in this study is qualitative with descriptive exposure. The research subjects were music teachers in Purbalingga Regency. Data collection is carried out with observation, interview, and documentation. Data analysis techniques are divided into three stages, namely data reduction, data presentation, and concluding. The results of interviews and observations that have been collected are included in the documentation, images, photographs, field notes, personal records, and other documents after being studied, then reduced into an abstraction.... Bagus Nirwanto, 2015 menekankan pada analisis karya musik, sedangkan Kusumawati Kusumawati, 2015 menekankan pada aransemen musik sekolah. Oleh karena itu, penelitian ini menguatkan pengkajian aransemen musik. ...Agnes Firda KristerikaBagus SusetyoAransemen instrumen string lagu A Whole New World oleh Steve Deaprof Band dibuat menarik dan modern, sehingga membuat lagu tersebut menjadi lebih variatif terutama pada isian filler string yang berbeda dari lagu aslinya. Hal ini melatarbelakangi peneliti untuk melakukan sebuah penelitian ini. Tujuan yang hendak dicapai penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan aransemen instrumen string lagu A Whole New World oleh Steve Deaprof Band. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Lokasi Penelitian di kantor Steve Deaprof yakni di Jln. KHM Mansyur Bendan, Pekalongan. Teknik pengumpulan data antara lain teknik observasi, wawancara, dan keabsahan data. Analisis data dalam penelitian ini deskriptif kualitatif, yaitu analisis dalam bentuk pernyataan dan analisis yang diungkapkan dengan deskripsi Hasil penelitian menunjukkan bahwa aransemen instrumen string lagu A Whole New World memiliki 3 kali perpindahan tangganada modulasi dan fill in pada beberapa bagian lagu. ___________________________________________________________________ Abstract The string instrument arrangement of the song A Whole New World by Steve Deaprof Band was made attractive and modern, thus making the song more varied, especially in the different string fillers from the original song. This is the background for researchers to conduct this research. The aim of this research is to know and describe the string instrument arrangement of the song A Whole New World by Steve Deaprof Band. The research approach used is descriptive qualitative. The research location is in Steve Deaprof's office, which is Jln. KHM Mansyur Bendan, Pekalongan. Data collection techniques include observation, interview, and documentation techniques. Data validity techniques. The data analysis in this research is descriptive qualitative, namely analysis in the form of statements and analysis expressed with descriptions. The results show that the arrangement of the string instrument A Whole New World has 3 times the scale shift modulation and fill in on several parts of the Alfia NurrozaThe purpose of this research was to describe the form of the song “Madiun Kampung Pesilat Indonesia” created by Hari Subagiyo, which was played by “Rasa Madu” studio under the guidance of the Education and Culture Office of Madiun Regency. This research uses a qualitative research method because the presentation of the data is descriptive by focusing on the translation of the form of the song using theory proposed by Karl-Edmund Prier SJ, namely the Science of Musical Forms. The data analyzed is the song “Madiun Kampung Pesilat Indonesia” with a duration of 9 minutes 57 seconds which the researcher translates into the application sibelius into a score by using a western music notation writing apporoach beam notation. The action of data analysis was carried out by means of data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results showed that the song “Madiun Kampung Pesilat Indonesia” was played in a A Major scales and had a three-part song from with a number of bars, namely 301 bars. Part A has sentences a, b, b’ and c on bars 1 to137. Part B has sentences d, e, e’, f and g on bars 138 to 237. Part C has sentences h and a’ on bars 238 to 301. Hari Subagiyo, created this song using an ansamble music format that mixes modern and traditional music. Keywords Madiun Kampung Pesilat, Hari Subagiyo, Musical FormsSistem Pendidikan Nasional Jakarta Depdiknas Kusumawati, Heni Komposisi. Diktat tidak diterbitkan Yogyakarta FBS UNY MunandarDaftar Pustaka DepdiknasDAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta Depdiknas Kusumawati, Heni. 2006. Komposisi. Diktat tidak diterbitkan. Yogyakarta FBS UNY Munandar, Utami. 1999. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta Seni Musik Analisis Kebutuhan Guru Seni Musik Dalam Konteks Pelaksanaan PembelajaranBerbasis Action Learning Di SekolahRien SafrienaHarmoniaSafriena, Rien. 1999. Pendidikan Seni Musik. Jakarta. TP Utomo, Udi. 2013. " Analisis Kebutuhan Guru Seni Musik Dalam Konteks Pelaksanaan PembelajaranBerbasis Action Learning Di Sekolah ". Harmonia, Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni, Vol. 13, no. 2Analisis Kebutuhan Guru Seni Musik Dalam Konteks Pelaksanaan PembelajaranBerbasis Action Learning Di SekolahRien SafrienaSafriena, Rien. 1999. Pendidikan Seni Musik. Jakarta. TP Utomo, Udi. 2013."Analisis Kebutuhan Guru Seni Musik Dalam Konteks Pelaksanaan PembelajaranBerbasis Action Learning Di Sekolah".
Musik adalah salah satu bentuk seni yang dapat memberikan pengaruh positif bagi kehidupan manusia. Dalam menciptakan sebuah lagu, menulis lirik merupakan hal yang sangat penting. Bagi seorang penulis lagu, menulis lirik bukan hanya sekadar menulis kata-kata yang indah dan enak didengar, namun juga harus bisa menyampaikan pesan yang ingin disampaikan. Menulis lirik juga merupakan bagian dari kreativitas dalam berkarya seni musik. Pengetahuan Tentang Musik Sebelum menulis lirik, seorang penulis lagu harus memiliki pengetahuan dasar tentang musik. Pengetahuan tentang nada, ritme, dan harmoni akan sangat membantu dalam menciptakan sebuah lagu yang enak didengar. Selain itu, seorang penulis lagu juga harus memahami genre musik yang ingin dihasilkan. Setiap genre musik memiliki ciri khas dan karakter yang berbeda-beda, sehingga penulis lagu harus mampu menyesuaikan lirik dengan karakteristik genre musik yang dipilih. Menemukan Inspirasi Seperti halnya dalam membuat karya seni lainnya, menemukan inspirasi merupakan hal yang penting dalam menulis lirik lagu. Inspirasi dapat datang dari berbagai sumber, seperti pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, atau bahkan dari kejadian di sekitar kita. Seorang penulis lagu harus mampu mengamati dan meresapi setiap pengalaman yang dialaminya dan mengolahnya menjadi sebuah lirik yang bermakna. Menulis dari Hati Menulis lirik lagu bukanlah sekadar menulis kata-kata yang indah dan enak didengar. Seorang penulis lagu harus mampu mengekspresikan perasaannya melalui lirik yang ditulis. Menulis dari hati akan membuat lirik lebih bermakna dan dapat menyentuh perasaan orang yang mendengarnya. Seorang penulis lagu juga harus mampu merangkai kata-kata dengan baik agar lirik dapat mengalir dengan lancar dan mudah diingat. Kerja Sama dengan Musisi Seorang penulis lagu tidak dapat bekerja sendiri dalam menciptakan sebuah lagu. Kerja sama dengan musisi sangat penting dalam menghasilkan karya yang berkualitas. Seorang penulis lagu harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan musisi untuk mencapai visi yang sama dalam menciptakan lagu. Selain itu, penulis lagu juga harus terbuka dengan masukan dan saran dari musisi untuk menghasilkan lagu yang lebih baik. Mempertimbangkan Pasar Musik Mempertimbangkan pasar musik juga merupakan hal yang penting dalam menulis lirik lagu. Seorang penulis lagu harus mampu memahami selera pasar musik agar lagu yang dihasilkan dapat diterima oleh masyarakat luas. Selain itu, penulis lagu juga harus mampu melihat peluang pasar musik untuk menciptakan lagu yang dapat sukses di pasaran. Melakukan Penelitian Sebelum menulis lirik, seorang penulis lagu juga harus melakukan penelitian terlebih dahulu. Penelitian dapat dilakukan untuk mencari referensi atau sumber inspirasi dalam menciptakan lirik lagu. Selain itu, penelitian juga dapat dilakukan untuk memahami karakteristik genre musik yang dipilih dan memperluas pengetahuan tentang musik. Menulis dengan Gaya Sendiri Setiap penulis lagu memiliki gaya penulisan yang berbeda-beda. Seorang penulis lagu harus mampu menemukan gaya penulisan yang sesuai dengan dirinya sendiri. Menulis dengan gaya sendiri akan membuat lirik lebih personal dan dapat memperlihatkan karakteristik dari seorang penulis lagu. Menyampaikan Pesan yang Jelas Menyampaikan pesan yang jelas merupakan hal yang sangat penting dalam menulis lirik lagu. Seorang penulis lagu harus mampu menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dengan jelas dan mudah dipahami. Pesan yang disampaikan juga harus sesuai dengan karakteristik genre musik yang dipilih. Menulis dengan Emosi Menulis lirik lagu harus dilakukan dengan emosi. Seorang penulis lagu harus mampu mengekspresikan perasaannya dengan baik melalui lirik yang ditulis. Emosi yang dituangkan ke dalam lirik akan membuat lagu lebih bermakna dan dapat menyentuh perasaan orang yang mendengarnya. Mengambil Inspirasi dari Lagu Lain Seorang penulis lagu juga dapat mengambil inspirasi dari lagu-lagu lain. Namun, hal ini harus dilakukan dengan bijak dan tidak menjiplak lirik dari lagu lain. Penulis lagu dapat mengambil ide atau konsep dari lagu-lagu lain dan mengembangkannya menjadi lirik yang baru dan bermakna. Menulis dengan Spontanitas Menulis lirik lagu juga dapat dilakukan dengan spontanitas. Seorang penulis lagu dapat menulis lirik dengan cara spontan tanpa dipikir terlalu dalam. Hal ini dapat menghasilkan lirik yang lebih natural dan terasa lebih personal. Menyusun Struktur Lirik Sebuah lagu memiliki struktur lirik yang terdiri dari bait, chorus, dan bridge. Seorang penulis lagu harus mampu menyusun struktur lirik dengan baik agar lagu terdengar lebih harmonis dan mudah diingat. Setiap bagian dari lirik harus memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan dapat mengalir dengan lancar. Menyesuaikan Lirik dengan Melodi Seorang penulis lagu juga harus mampu menyesuaikan lirik dengan melodi yang telah disiapkan. Lirik harus dapat mengikuti irama dan nada dari melodi agar terdengar harmonis dan enak didengar. Menyederhanakan Lirik Lirik yang terlalu rumit dan sulit dipahami dapat membuat lagu tidak enak didengar. Seorang penulis lagu harus mampu menyederhanakan lirik agar mudah dipahami oleh pendengar. Lirik yang sederhana namun bermakna akan lebih mudah diingat dan dapat mencapai kesuksesan di pasaran. Menciptakan Lagu yang Original Menciptakan lagu yang original merupakan hal yang sangat penting dalam berkarya seni musik. Seorang penulis lagu harus mampu menciptakan lirik yang berbeda dari lagu-lagu lain dan memiliki karakteristik yang unik. Lagu yang original akan lebih mudah dikenali oleh masyarakat dan dapat mencapai kesuksesan di pasaran. Menulis dengan Fokus Menulis lirik lagu harus dilakukan dengan fokus. Seorang penulis lagu harus mampu menghilangkan gangguan dan fokus pada proses penulisan. Hal ini akan membuat lirik lebih berkualitas dan memiliki makna yang lebih dalam. Menggunakan Bahasa yang Mudah Dipahami Bahasa yang digunakan dalam lirik lagu harus mudah dipahami oleh pendengar. Seorang penulis lagu harus mampu menggunakan bahasa yang sederhana namun bermakna. Penggunaan kata-kata yang rumit dan sulit dipahami dapat membuat lagu tidak enak didengar. Melakukan Revisi Setelah selesai menulis lirik, seorang penulis lagu harus melakukan revisi untuk memperbaiki kesalahan dan menyempurnakan lirik. Revisi harus dilakukan dengan hati-hati agar lirik tidak kehilangan makna dan karakteristiknya. Menyampaikan Emosi yang Tepat Seorang penulis lagu harus mampu menyampaikan emosi yang tepat melalui lirik yang ditulis. Emosi yang disampaikan harus sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan dan karakteristik genre musik yang dipilih. Menghindari Klise Kata-kata yang klise atau terlalu umum digunakan dalam lirik lagu dapat membuat lagu terdengar membosankan. Seorang penulis lagu harus mampu menghindari penggunaan kata-kata yang klise dan mencari alternatif kata-kata yang lebih bermakna. Menggunakan Imajinasi Menggunakan imajinasi dalam menulis lirik lagu sangat penting untuk menciptakan lirik yang bermakna dan unik. Seorang penulis lagu harus mampu menggunakan imajinasi untuk melihat segala sesuatunya dari perspektif yang berbeda dan menciptakan lirik yang lebih kreatif. Menjaga Konsistensi Menjaga kons
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apakah kreativitas musik dan seni itu? Dalam wacana ini saya akan membahas tentang kretivitas musik dan seni. Kreativitas adalah pengembangan kemampuan untuk berkreasi sesuai dengan yang kita kreativitas musik adalah kemampuan kita untuk mengembangkan hal-hal yang kita miliki berkaitan dengan era globalisasi ini, generasi muda punya banyak kreativitas terutama dalam hal sebagai kegemaran musik juga sebagai ajang kebolehan untk mengapresiasikan diri. Sengan bermusik mereka bisa terhibur dan mengapresiasikan melalui lagu-lagu. Se[erti yang kita ketahui, banyak band-band bermunculan di negara kita. Dalam hal ini kita bisa simpulkan bahwa kreativitas musik para generasi muda cukup yang berawal dari menulis sebuah puisi kemudian dikembangkan dan digabungkan dengan irama ,melodi ,dan di iringi dengan musik. Untuk lebih rincinya pengembangan kraetivitas musik dapat dilakukan dengan cara Menurut saya improvisasi yaitu bagaimana keluarnya suara pada saat apakah adanya lekukan atau hanya suara datar improvisasi bisa dilakukan oleh si anak sesuai keinginan mengimprovisasi sendiri tanpa mereka hanya mengungkapkan atau mengembangkan secara tak langsung ketika bernyanyi. 2. Komposisi Secara umum komposisi itu adalah isi. Jadi komposisi dalam hal musik yaitu isi dari musik. Maksudnya itu ada irama,melodi,nada dan juga lagunya. Komposisi itu halnya lebih ke konkret dibandingkan improvisasi itu dilakukan tampa kita sebuah kagu kita harus melalui tahap-tahap terlebih dahulu. Biasanya sebuah lagu itu berawal dari sebuah puisi atau sebuah prosa. Jadi puisi atau prosa bisa kita jadikan sebuah itu curahan hati seorang sebuah puisi sudah ada kemudian dipadukan dengan unsur-unsur musik seperti kagi,irama,melodi dan irama. Bermain musik adalah hal yang sangat adalah ekspresi jiwa kita. Kita akan sendirinya bernyanyi tanpa kita dapat membuat dunia penuh bermain musik membutuhkan waktu yang kalau ingin bisa kita jangan kenapa tidak untuk berkreasi dari musik. Sedangkan untuk seni itu adalah sesuatu yang kita miliki baik itu kita bisa dalam hal-hal dalam hal seni lebih spesifiknya yaitu sesutau yang kita miliki dan bisa kita kembangkan. Lihat Pendidikan Selengkapnya
Karya sastra adalah alat yang digunakan untuk wadah kreativitas menulis. Selain itu, karya sastra juga bisa dimaknai sebagai ruang gerak kata-kata, bebas, dan liar yang menampung tentang kegelisahan manusia. Karya sastra diciptakan dari proses kreatif menulis yang digunakan sebagai alat eksistensi melalui kata-kata. Melalui proses kreatif menulis yang akhirnya tercipta karya sastra, manusia atau penulis bisa mengekspresikan dirinya melalui tulisan. Dengan tulisan yang diciptakan, selain bisa mengekspresikan dirinya, karya sastra yang dibentuk melalui proses kreatif menulis ini akan dinikmati masyarakat umum dan jadi kepuasan tersendiri. Tetapi dalam menciptakan karya sastra, seorang penulis memang dituntut melalui proses kreatif menulis. Proses kreatif menulis yang harus dilalui juga tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Bagi penulis baru, proses kreatif menulis bisa jadi hal yang tidak mudah dan harus dilalui dengan berlatih. Tapi, apa sebenarnya makna proses kreatif menulis? Definisi dari Proses Kreatif Menulis? Pada halnya proses kreatif menulis adalah bagian terpenting saat seseorang menulis. Karena pada dasarnya, menulis membutuhkan sebuah proses kreatif yang mana tulisannya akan menjadi karya yang berkualitas dan bisa dinikmati. Maksud dari proses kreatif menulis sendiri adalah sebuah perubahan kebiasaan, di dalam hal ini adalah perubahan ini merupakan perubahan yang sifatnya personal sehingga tidak dipengaruhi siapa pun kecuali dari diri penulis itu sendiri. Setiap penulis atau pengarang pasti memiliki daya kreatif yang berbeda-beda dan tidak dimiliki oleh penulis lainnya. Sehingga dari aspek pribadi, proses kreatif menulis merupakan kesadaran Kesadaran yang dimiliki penulis melalui proses kreatif menulis ini akan muncul dari tindakan pribadi masing-masing dari mereka yang unik atau khas. Selanjutnya, proses kreatif menulisnya dijadikan suatu tanggapan terhadap lingkungannya. Proses kreatif menulis lebih berfokus mengenai bagaimana proses terbentuknya suatu karya atau tulisan sampai akhirnya memiliki hasil yang baik dan berkualitas. Oleh sebab itu, di dalam proses kreatif menulis, pengarang atau penulis diharap dapat menekankan sikap aktif untuk menulis dan kemudian mampu menemukan proses kreatifnya sendiri agar tulisannya kreatif menulis pada dasarnya merupakan sebuah proses menuangkan ide atau gagasan sebagai wujud pengendalian pikiran-pikiran kreatif yang dimiliki penulis agar mereka memiliki tulisan yang berkualitas, baik, dan menari. Sehingga bisa jadi, proses kreatif menulis menjadi ekspresi cara berpikir penulis untuk dapat menuangkan ide gagasan. Di dalam proses kreatif menulis, aspek kreativitas adalah hal yang paling penting. Hal tersebut karena aspek kreativitas di dalam proses menulis kreatif memacu penulis untuk memunculkan ide-ide baru, gagasan baru, dan mematangkan ide, serta mendayagunakan bahasa secara optimal yang akhirnya memunculkan ide yang utuh dan matang. Dengan kreativitas yang dimiliki oleh seorang penulis, maka penulis tersebut tak hanya puas dengan memiliki banyak ide yang melintas dan tertuang di dalam tulisannya, tetapi penulis tersebut akan terus berusaha mengabadikan setiap gagasan atau ide yang melintas di kepalanya, kemudian mengolah, dan mematangkannya itu, menulis di dalam proses kreatif menulis maksudnya adalah proses mengungkapkan atau menuangkan atau memaparkan gagasan dan melalui bahasa tulisnya berdasarkan tatanan tertentu sesuai dengan kaidah bahasa yang digunakan dan tulisannya dapat dibaca pembaca dengan tepat serta mudah dipahami. Oleh sebab itu, saat melalui proses kreatif menulis, penulis sebagai penyampai pesan sudah memikirkan konsep baik ide, gagasan, maupun kerangka yang tepat dan matang sebelum akhirnya menuangkannya ke dalam tulisan yang ia akan sampaikan kepada pembaca. Sehingga melalui persiapannya yang matang, maka penulis dapat menyampaikan pesan ke pembaca. Dengan demikian, penulis memang harus memperhatikan dan melakukan persiapan yang tepat mengenai apa yang akan ditulis, media yang digunakan, referensi yang digunakan, dan tulisan tersebut ditujukan untuk siapa dan segmen apa. Hal ini sebagai upaya untuk memudahkan penulis mengerti dan memahami alur dan tujuan tulisannya. Tahapan Proses Kreatif Menulis Untuk dapat melakukan proses kreatif menulis dengan maksimal dan menghasilkan tulisan yang berkualitas, tentu dibutuhkan tahap demi tahapan untuk mencapainya. Berikut ini tahapan proses kreatif menulis yang bisa dilakukan oleh penulis. 1. Persiapan Proses kreatif menulis dimulai dengan tahap persiapan. Di tahap ini, penulis harus menentukan terlebih dahulu proyek tulisan yang akan ditulis. Tentukan dulu apa yang akan dilakukan dan cari jalan untuk mencapainya. Misalnya ingin menulis tentang tulisan fiksi, nonfiksi, sejarah, atau lain sebagainya. Di tahap persiapan proses kreatif menulis, motivasi sangat dibutuhkan. Hal ini karena motivasi bisa membuat kebiasaan menulis yang lebih disiplin sehingga target tulisan selesai tepat waktu dan tidak mengulur-ulur waktu terlalu lama. Kemudian penulis juga perlu memberi pertanyaan pada diri sendiri tentang persiapan lainnya. Lihat ke belakang, ingat apa hal yang sudah dilakukan sejauh ini dan pikirkan cara mendorong diri sendiri untuk mencapai sesuatu yang pernah berhasil dicapai. Hal ini akan lebih membuat penulis dapat menyelesaikan tulisan dengan baik. Selain menentukan tujuan dan metode penulisan, penulis juga diminta mengubah karakter asli untuk beberapa bulan ke depan sehingga proyek tulisannya juga akan bisa diselesaikan tanpa mementingkan ego sendiri. Selanjutnya, tentukan genre tulisan dan buat dengan kreativitas serta ide yang semenarik mungkin. Penulis juga bisa mencoba genre yang berbeda dengan tulisan sebelumnya untuk memacu rasa keingintahuan dan semangat untuk menulis. Baca juga Mengenal Metode Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 4D 2. Perencanaan Tahap proses kreatif menulis selanjutnya adalah tahap perencanaan. Di tahap ini, penulis harus melakukan berbagai tahap, mulai dari riset dan pra-meditasi. Misalnya pada penulis buku non-fiksi, proses kreatif menulis biasanya berangkat dari pilihan topik. bukan dari struktur tulisan. Penulis kemudian mencari dan meneliti objek dari tulisannya tersebut. Riset atau pencarian mater bisa melalui berbagai cara, misalnya wawancara, menyebar kuesioner, mencari jurnal atau arsip di perpustakaan, dan melakukan riset di berbagai medium. Penulis lantas baru bisa mulai mengelompokkan ide dan gambaran cerita yang mereka peroleh melalui brainstorming. Sementara itu, untuk penulis buku fiksi, tahap yang dilalui sama persis antara rencana dan hasil tulisan. Ada pula penulis yang melakukan perencanaan sedikit, tetapi terus menulis dan terus maju sampai tulisannya selesai. Karena penulis buku fiksi memang lebih santai dan bisa mengembangkan ide gagasannya di tengah menulis. Yang paling penting dari tahap perencanaan pada proses ini adalah eksplorasi yang dilakukan. Penulis seolah diminta melakukan perjalanan tanpa peta pada setiap kata atau kalimat yang ditulisnya untuk menemukan ide atau gagasan baru yang kemudian bisa dikembangkan menjadi satu kesatuan tulisan yang utuh. Tak menutup kemungkinan, penulis juga memosisikan dirinya sebagai pembaca yang mana memiliki persepsi mengenai karakter dan jalan cerita baru bisa ditemukan setelah tulisannya disusun. 3. Inkubasi Tahap selanjutnya adalah tahapan inkubasi dalam proses ini. Di dalam tahapan ini, penulis mulai sibuk bekerja dan menulis. Namun akan ada masanya dimana penulis mengalami stagnasi dan kesulitan melanjutkan tulisan sehingga ide yang ia miliki jadi tidak berkembang, kalimat yang muncul mulai jelek, dan lain sebagainya. Stagnasi ini akan terjadi di tahap inkubasi. Ketika hal tersebut terjadi, penulis tidak perlu khawatir. Biarkan saja proses ini berjalan karena pada dasarnya, melamun, tidak sadar, dan hal-hal yang membuat hidup terasa berhenti bisa jadi hal positif dalam hidup. Meski kemampuan menulis seolah berhenti sesaat, sebaiknya jangan gunakan untuk mencari bahan lebih banyak atau membaca lebih banyak. Penulis hanya bisa melakukan rehat sejenak dan mulai menulis dengan mengalir tanpa mementingkan aspek-aspek sehingga tulisannya juga bisa berkembang lagi. 4. Mulai Bekerja Tahapan yang paling penting dari proses ini adalah mulai bekerja atau menulis. Perlu diperhatikan oleh penulis bahwa memulai menulis bukan dari memulai dari sebuah kalimat pertama sebuah prosa atau buku lainnya. Biarkan buku atau kertas tetap bersih dan putih, dan kumpulkan tahap yang sebelumnya sudah dilakukan. Kemudian buat coretan tentang plot atau kerangka tulisan, bisa dilengkapi dengan sketsa karakter atau deskripsi tentang karakter dan mulai kaitkan kalimat demi kalimat yang muncul di kepala kita. Proses ini bisa dilakukan sampai terbentuk pola yang membuat kita terpacu untuk melanjutkan tulisan. Selanjutnya, proses ini bisa dilanjutkan dengan tahap mulai menulis ulang atau re-writing dengan beberapa kalimat yang sudah disusun menjadi baris kalimat yang memiliki makna. Kemudian, terus melangkah ke tahap penulisan berikutnya dan tulisan akan mengalir dengan sendirinya. Di tengah proses menulis, akan muncul saat di mana penulis perlu membentuk ulang struktur tulisan, baik komposisi tulisan dan sebagainya sehingga harus mulai dari awal lagi. Itulah yang dinamakan proses kreatif menulis karena tidak ada kata memulai atau mengakhiri yang sebenarnya, melainkan terus melakukan perubahan hingga naskah selesai. 5. Lancar Menulis Ketika proses ini sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, maika selanjutnya tidak akan terjadi banyak kesulitan di dalamnya. Setidaknya, penulis akan tetap menikmati aktivitas eksplorasi cerita dan rasa keingintahuannya yang nantinya hasilnya akan terasa di waktu terakhir nanti. Oleh sebab itu, penting bagi penulis untuk menjaga alur cerita, termasuk bagaimana jumlah kata, jam kerja, dan bagaimana dapat menulis secara bebas dan cepat tanpa melakukan re-writing sampai tulisan selesai. Jika menemui kesulitan, penulis bisa rehat sembari berjalan-jalan mencari inspirasi. Menurut para psikolog, dalam menjalankan proses ini dibutuhkan fokus yang tinggi dan memang tujuannya tidak hanya untuk tulisan tetapi juga mengukur sejauh mana kemampuan otak sang penulis dan tulisan baru akan jadi hasilnya dengan baik setelah semua berhasil terlewati. Ketika pikiran tidak fokus dan banyak gangguan, maka mental penulis akan berubah dan mungkin akan mengalami masalah saat menulis. Saat fase inilah, dibutuhkan praktik belajar menulis terus-menerus agar target tulisan bisa diselesaikan dengan baik. Jangan khawatir, ritme ini biasanya selalu dialami penulis dan akan bisa diselesaikan juga. 6. Diam Mencari Ide Ketika di tengah proses kreatif menulis mendapati tulisan yang tidak struktur, penulis juga tak perlu khawatir. Sama halnya seperti proses hidup, proses ini akan ada saatnya jadi menyenangkan, ada juga saatnya jadi berat. Ketika menghadapi hambatan dan masalah sampai otak seolah berhenti menyuplai kosakata, berhentilah menulis. Akhiri dulu aktivitas menulis dengan pergi jalan-jalan atau makan makanan enak. Penulis juga bisa menonton film dan melakukan hobi lainnya untuk memberi kesempatan otak dan diri penulis kembali terisi. Setelah itu, proses diam sejenak tadi akan membuat otak semakin jernih dan lancar sehingga bisa menulis kembali. 7. Kemajuan dan Kalimat Akhir Dalam proses kreatif menulis, yang diraih tidak hanya memiliki kemajuan atau peningkatan menulis, tetapi lebih ke bagaimana perasaan ingin membuat tulisan menjadi satu kesatuan yang utuh dan lengkap dengan konsep yang sudah dirancang sesuai dengan yang kita inginkan sejak awal. Di proses ini, penulis bisa mengukur sejauh mana hasil kerja tercapai dan sesuai atau tidak dengan target awal menulis. Sekali penulis sudah melakukan sebuah kemajuan, maka mereka tidak kembali ke kualitas awal mereka sehingga kualitasnya dinilai lebih baik secara keseluruhan dan bisa terus ditingkatkan. Bagi sebagian besar penulis, dalam proses ini tidak ada hal yang berakhir. Ketika tulisan selesai, mereka akan kembali merevisi hasil kerjanya. Setelah karya tayang, mereka harus melakukan evaluasi mengenai kekurangan karya yang mereka buat. 8. Judul Hal yang tak kalah penting pada proses ini adalah pembuatan judul. Karena judul menjadi kesan pertama pembaca apakah karya sastra atau tulisan yang disajikan menarik atau tidak. Untuk membuat judul, bisa saja penulis mengikuti pengarang-pengarang terdahulu. Tetapi akan lebih baik ketika penulis mampu menyampaikan frase kalimat kita sendiri dan membuat frase kalimat tersebut memuat mengenai informasi menarik tentang isi di dalam tulisan yang sudah terbentuk. Judul yang menarik akan membuat pembaca semakin tertarik membaca tulisan.
menulis dalam kreativitas berkarya seni musik diawali dengan