Saatini banyak orang yang mencari alat pengukur jumlah air dan kelembapan dalam suatu objek tertentu, namun jarang yang menemukan alat tersebut.Solusinya adalah alat Humidity Meter yaitu perangkat elektronik yang digunakan sebagai alat pengukur jumlah air dan kelembapan.Penentuan suatu zat layak atau tidak digunakan dalam suatu lingkungan
Dalamsebuah tulisan yang mementingkan sifat objektif, sopan rendah hati, jujur, jelas, tegas singkat, sederhana, teliti, kompak, kontinyu dan lancar - 27657 sofiahriskaa sofiahriskaa 22.03.2020
Orangyang menipu Allah sedang memupuk sifat-sifat tabiat yang akan tidak memperkenankan mereka masuk ke dalam keluarga Allah di Surga.14 Allah Menilai Pemberian Oleh Kasih Yang Mendorong Pengorbanan itu Dalam neraca bait suci pemberian orang miskin, yang diberikan karena kasih kepada Kristus, bukannya dinilai menurut jumlah yang diberikan
Jawabanyang benar adalah: A. Karya Ilmiah. Dilansir dari Ensiklopedia, dalam sebuah tulisan yang mementingkan sifat objektif, sopan rendah hati, jujur, jelas tegas singkat sederhana teliti, kompak kontinyu dan lancer adalah syarat-syarat dari tulisan Karya Ilmiah. [irp] Pembahasan dan Penjelasan
Dalamsebuah tulisan yang mementingkan sifat objektif, sopan rendah hati, jujur, jelas, tegas singkat, sederhana, teliti, kompak, kontinyu dan lancar adalah syarat-syarat dari tulisan: a. Skripsi b. Tesis c. Usulan penelitian d. Karya ilmiah. Question from @ersyavira5353 - B. Indonesia
Dalamsebuah tulisan yang mementingkan sifat objektif, sopan rendah hati, jujur, jelas tegas singkat sederhana teliti, kompak kontinyu dan lancer adalah syarat-syarat dari tulisan: Skripsi. Jawaban: a. 7. Dalam sebuah karya tulis dimana karangan/ tulisan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan
. Meski terkadang dianggap sulit untuk dilakukan, namun berpikir objektif ternyata bisa kamu coba terapkan. Pasalnya, kondisi tersebut akan mendatangkan beberapa manfaat pada kehidupan. Namun pada kenyataannya, tidak mudah memiliki berpikir rasional, terutama di saat yang sepertinya langit mau runtuh. Simak penjelasan dari Devi Adriani Susilo, BA., Psikolog, seorang Psikolog Klinis, yang akan memberikan tips agar bisa berpikir objektif. Apa Itu Objektif? Foto Devi menuturkan bahwa objektif adalah “sikap, perilaku, atau pola pikir yang didasari oleh fakta, data, dan informasi yang konkret, imbang, dan non-bias. Seperti contohnya meja itu terbuat dari kayu jati dengan ukuran sekian meter dan diproduksi pada tahun 2019,” paparnya. Sementara lawan katanya, yakni subjektif merupakan “sikap, perilaku, atau pola pikir yang didasari atau dipengaruhi oleh perasaan, pengalaman, atau selera pribadi. Seperti ungkapan bahwa meja itu terlihat indah dan terkesan elegan,” tambahnya. Kedua hal tersebut tentunya sangat berbeda. Karena segala sesuatunya didasari oleh fakta, “berpikir objektif merupakan salah satu pertanda bahwa seseorang adalah pribadi yang kritis dan mementingkan keakuratan sebuah informasi,” ujar Devi. Apakah Kita Harus Selalu Berpikir Objektif? Foto Sebenarnya, pola pikir objektif memiliki banyak sekali manfaat. “Namun sebagai manusia, dibutuhkan pula keseimbangan dan ruang untuk pemikiran subjektif, terutama dalam kehidupan pribadi kita,” tutur Psikolog Klinis yang satu ini. Sehingga, “objektivitas yang berlebihan dan tidak mengenal ruang serta waktu dapat mengganggu kehidupan seseorang seperti kecenderungan untuk bersikap terlalu kaku dan dingin. Hal itu dapat mempengaruhi kehidupan internal dan sosial kita, misalnya,” terangnya. Akan tetapi, apakah memiliki sikap objektif merupakan hal yang wajar? “Tentu wajar. Setiap orang sebenarnya memiliki kemampuan untuk berpikir secara objektif, namun dengan tingkat objektivitas yang berbeda-beda. Dibutuhkan keterampilan dan pelatihan untuk dapat benar-benar mencapai tingkat objektivitas yang optimal,” jawabnya. Apa Manfaat Memiliki Sikap dan Pikiran yang Objektif? Foto Menurut Devi, terdapat banyak sekali manfaat dari pemikiran dan sikap objektif, seperti Membuat keputusan yang tepat Dengan memiliki sikap, perilaku, atau pola pikir yang objektif, ternyata hal ini dapat “meningkatkan kemungkinan untuk membuat keputusan-keputusan yang tepat dalam hidup,” ujarnya. Melihat situasi dengan jelas Selain itu, dengan kemampuanmu yang bisa berpikir objektif, ternyata bisa membantumu untuk “meningkatkan kemungkinan agar dapat melihat sebuah situasi secara tepat, jelas dan akurat,” katanya. Bersikap adil Dengan melihat fakta secara jelas, akurat, dan konkret, cara berpikir ini pun bisa meningkatkan kemungkinan untuk bersikap adil dan imbang dalam memandang sesuatu. Menurunkan tendensi impulsif dalam diri Salah satu manfaat berpikir dan bersikap objektif ternyata dapat menurunkan tendensi impulsif dalam diri seseorang. Meredakan rasa bingung Ketika memandang segala sesuatu sesuai dengan kenyataan dan tidak berdasarkan perasaan, pengalaman, dan selera pribadi, hal ini bisa membantumu untuk “meredakan rasa bingung, ambigu, dan tanpa arah,” ucap Devi. Lantas, mengapa seseorang bisa berpikir dan bersikap sesuai fakta, data, dan informasi yang konkret? Hal ini tentu bisa disebabkan oleh beberapa cara, dan menurut Devi bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut Menyadari pentingnya pemikiran objektifMenyadari bahwa situasi yang dialami membutuhkan tipe pemikiran objektifMencari pengetahuan mengenai pemikiran objektif dan melatih diri untuk dapat melaksanakannya Bagaimana Ciri-ciri Memiliki Sikap Objektif? Foto Terdapat beberapa ciri yang menandakan bahwa kita memiliki pemikiran yang objektif, yakni Meluangkan waktu Ketika dihadapkan oleh sebuah pilihan dan diwajibkan untuk mengambil keputusan, biasanya seseorang yang objektif akan meluangkan waktu untuk mencari fakta, data, dan informasi yang konkret. Melihat segala sesuatu dari berbagai sisi Seseorang biasanya akan melihat segala sesuatunya dari berbagai sisi sebelum membentuk sebuah opini. Karena ia perlu menemukan informasi lain yang nyata dan berdasarkan Juga Terbuka untuk mendapatkan masukan Seseorang yang memiliki sikap, perilaku, atau pola pikir yang didasari oleh fakta, data, dan informasi yang konkret, imbang, dan non-bias kemungkinan besar akan “terbuka untuk mendapatkan masukan dari pihak-pihak yang terlibat,” papar Devi. Pembawaan diri yang tenang Karena segala sesuatunya berdasarkan fakta, data, dan infomasi yang konkret, biasanya seseorang akan terkesan tenang dan yakin ketika harus melakukan suatu hal. Namun mengapa seseorang terkadang sulit untuk berpikir objektif? Hal ini tentu didasari oleh beberapa faktor, seperti “terlalu dipengaruhi oleh emosi dan tidak memberi waktu untuk menenangkan diri serta berusaha melihat sebuah situasi secara lebih jernih,” terangnya. Selain itu bisa juga karena ia “mengambil keputusan atau kesimpulan berdasarkan ego. Serta tidak membuka diri untuk menerima masukan atau kritisi dari sekitar,” imbuhnya. Seseorang juga terkadang sulit untuk berpikir sesuai fakta, data, dan informasi yang nyata karena “hidup dalam sebuah lingkungan atau budaya yang mementingkan sikap patuh pada pihak otoriter. Serta tidak diberi kesempatan untuk mengasah keterampilan berpikir objektif sejak dini,” tuturnya. Foto Karena memiliki beragam manfaat bagi kehidupan, tentunya kamu juga bisa menumbuhkan pikiran yang sesuai dengan fakta, data, dan informasi yang konkret dengan cara Mengetahui ciri-ciri sikap objektif dan perbedaannya dengan sikap subjektifMencari informasi dari sumber dan ahli yang terpercayaMelihat sebuah masalah dari berbagai macam sisi sebelum mengambil sebuah keputusanTerus belajar dan meng-update pemikiran dengan informasi terbaruTerbuka untuk menerima masukan, komentar dan kritisi dari sekitarMenyadari blindspot pada diri dan secara sadar mengakui atau mencari cara untuk mengatasinya Kesimpulan Foto Devi mengingatkan bahwa, “objektif merupakan sikap yang sangat bermanfaat dan dapat membantu berbagai aspek kehidupan kita. Namun, jangan lupa bahwa sebagai manusia, sikap subjektif juga sangatlah valid di situasi dan waktu tertentu,” ujarnya. Ia juga menyarankan agar “mencoba untuk mengimbangi objektivitas dan subjektivitas dalam diri agar kehidupanmu terasa benar-benar bermakna,” pesannya.
18. Dalam sebuah tulisan yang mementingkan sifat objektif, sopan rendah hati, jujur, jelas tegas singkat sederhana teliti, kompak kontiniu dan lancar adalah syarat-syarat dari tulisan... A. DisertasiB. SkripsiC. Karya IlmiahD. Usulan PenelitianE. Tesis Jawaban C 19. Dalam sebuah karya tulis dimana karangan/ tulisan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang benar dengan syarat fakta yang benar dengan syarat fakta yang disimpulkan subjektif, mementingkan diri penulis, melebih-lebihkan sesuatu dan bersifat persuasif disebut.... A. Karya Ilmiah EditorialB. Karya Ilmiah Resensi BukuC. Karya Ilmiah BiasaD. Karya Ilmiah PopulerE. Karya Non-Ilmiah Jawaban D 20. Dalam karya tulis ilmiah seperti artikel, editorial, opini, tips dan resensi buku disebut karya tulis .... A. Karya tulis disertasiB. Karya tulis tesisC. Karya non ilmiahD. Karya semi ilmiahE. Karya Ilmiah Populer Jawaban D Demikianlah kisi-kisi soal PTS/ UTS Bahasa Indonesia kelas 11 SMA/ SMK kurikulum merdeka lengkap dengan kunci jawaban.*** Terkini
Berikut adalah syarat dari karya ilmiah Objektif. Data yang diperoleh dari kenyataan harus dilaporkan dan dianalisa secara objektif. Selain itu, dilakukan secara benar, teliti, apa adanya, dan tanpa prasangka. Sopan dan rendah hati. Hal ini tergambar dari kata-kata dan kalimat bahasa yang dipakai. Tidak ada kata atau kalimat yang menggurui pembacanya. Sikap ini tidak akan mengurangi maksud tulisan dan kesimpulan yang disajikan, namun agar tulisan itu berbicara secara objektif. Jujur. Pendapat atau data yang diperoleh harus disebutkan dengan jelas sumbernya. Harus diterangkan bahan pustakanya sesuai dengan tradisi di kalangan dunia ilmiah. Tidak dibenarkan menipu diri sendiri dengan mengatakan bahwa hasil yang didapat baru pertama kali, padahal dia telah menjiplak dari pendapat atau penemuan orang lain. Jelas, tegas, singkat, sederhana, dan teliti. Kalimat-kalimat yang digunakan harus jelas dan tegas. Kata-kata atau istilah yang baru atau asing harus dijelaskan dengan keterangan yang tepat dan jelas. Usahakan untuk satu kalimat satu pengertian atau istilah saja. Jika terpaksa diungkapkan dengan beberapa istilah, harus mampu menjelaskan pengertian atau permasalahan yang dikemukakan. Kompak, kontinyu, dan lancar. Disusun sekompak mungkin dan kontinyu serta lancar, agar yang dikemukakan itu mudah diterima dan dimengerti. Ada kelangsungan pemikiran secara ilmiah, kesimpulan yang diambil berdasarkan alasan alasan yang rasional dan dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah pilihan A.
dalam sebuah tulisan yang mementingkan sifat objektif